SINJAI,- Pertanyaan publik terkait Pengadaan Base Cam pada proyek senilai Rp1,5 Miliar Rupiah belum dijawab oleh Kadis PU-PR Sinjai, Haris Achmad. Senin (7/4/2025). Padahal pertanyaan konfirmasi Insertrakyat.com dilayangkan sejak Sabtu (5/4/2025). Proyek tersebut adalah D.I Borong Pao, di Desa Pattallassang, Kecamatan Sinjai Timur. Proyek tersebut menuai sorotan publik lantaran terkuak sejumlah persoalan bermunculan akhir – akhir ini. Meliputi upa kerja yang belum dibayar sebesar Rp 5 7 juta rupiah, dan kerusakan seperti yang diakui sendiri oleh kadis PU-PRR , terdapat Juga sejumlah betonisasi pada saluran irigasi tersebut sudah mulai retak – retak.
Dikutip berita pembelanews.com yang dilihat Insertrakyat.com pada Senin 7 April, kadis PU sendiri mengaku ada kerusakan pada kegiatan tersebut.
Berikut isi informasi berita dimaksud, saluran irigasi senilai Rp1,5 miliar yang dikerjakan CV Duta Sarana. Di Desa Patalassang, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, dikabarkan jebol, Jumat (04/04/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Terkait proyek yang bersumber dari Dana AlokasiKhusus (DAK)_ Fisik Tahun 2024 itu, disikapi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sinjai, Haris Achmad.
Menurut Kadis PU Sinjai Haris Achmad tidak ada irigasi yang jebol, Hanya kerusakan talud di bawah saluran irigasi. Diakibatkan kapasitas air melebihi penampungan air sehingga terjadi gerusan di bawah saluran yang mengakibatkan kerusakan terjadi pada tanggul eksisting,” jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan pernyataan anggota DPRD Sinjai Fraksi Partai PKB, Saldi, yang turun langsung ke lokasi saat dikonfirmasi Insertrakyat.com menegaskan bahwa, terdapat dugaan kelalaian terhadap Dinas PU Sinjai, sehingga proyek tersebut alami Kerusakan. Dirinya juga menyindir upa tukang dan buruh. “Faktor alam atau cuaca 10 % selebihnya kelalaian, termasuk gaji pekerja belum dibayar sepenuhnya sebesar Rp 57 juta rupiah,” tegas Saldi.
Dia juga menegaskan bahwa, untuk pengawasan konstruksi pada komisi III. Untuk dirinya turun langsung terkait dampak ketahanan pangan dan pertanian. Selain itu menurut Saldi Masyarakat banyak berbicara soal proyek tersebut kepadanya saat berkunjung di lokasi pada Sabtu baru – baru ini. Hanya saja informasinya kata dia “Masyarakat” keberatan dikutip kedalam berita.
Senin 7 April 2025, Topikor Polres Sinjai kembali dikonfirmasi, belum memberikan keterangan pers.
Sebelumnya, Kadis PU – PR menegaskan bahwa proyek tersebut masih dalam tahap pemeliharaan, dirinya juga akan melakukan kordinasi kepada Kontraktor untuk melakukan perbaikan.
Fakta terbaru menyusul, Kata Saldi, dari data yang ia peroleh terkait dana Retensi/Pemeliharaan diduga tersisa 10%. Kendati demikian pertanyaan publik terkait pengadaan Base Camp hingga kini belum terjawab. Demikian pula mulai hangat dirumorkan dalam kegiatan tersebut dikendalikan oleh Seorang bernama Satria. (*/Red)