JAKARTA, INSERTRAKYAT.com Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 mencatat lonjakan signifikan pada sektor ketertiban dan keamanan, kini mulai ramai dibincangkan publik. Kamis, (4/9/2025).

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan total alokasi mencapai Rp179,4 triliun untuk Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Badan Narkotika Nasional (BNN).

“Anggaran ketertiban dan keamanan mengalami peningkatan. Alokasinya ditujukan menjaga stabilitas, mencegah terorisme, dan memberantas kejahatan,” ujar Sri Mulyani dalam rapat virtual dengan Komite IV DPD RI, Selasa (2/9/2025) kemarin.

BACA JUGA :  Ribuan Warga Meriahkan Jalan Santai HUT Bhayangkara ke-79 di Aceh Selatan

Dari jumlah tersebut, Polri memperoleh Rp145,7 triliun, naik dari Rp138,5 triliun pada 2025. BIN menerima Rp16,5 triliun, sementara BNN kebagian Rp1,4 triliun. Dengan angka ini, Polri menjadi penerima anggaran terbesar ketiga setelah Badan Gizi Nasional sebesar Rp268 triliun dan Kementerian Pertahanan Rp185 triliun.

Kenaikan ini menegaskan peran Polri dalam program pertahanan semesta yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah menilai tambahan anggaran diperlukan untuk memperkuat fungsi keamanan nasional di tengah dinamika sosial dan ancaman global.

BACA JUGA :  Polres Aceh Selatan Fasilitasi Restorative Justice Kasus Penganiayaan Antar Warga

Namun, sorotan publik juga mengiringi kebijakan ini. Sejumlah pihak mempertanyakan efektivitas belanja besar, terlebih usai peristiwa tragis di Jakarta Pusat pada 28 Agustus lalu, ketika seorang pengemudi ojek online tewas tertabrak kendaraan taktis Brimob saat kericuhan demonstrasi.

Di sisi lain, pemerintah menegaskan peningkatan anggaran tetap diarahkan pada modernisasi peralatan, peningkatan kualitas personel, serta program pencegahan kriminalitas berbasis teknologi. (*/Sy).

TERBARU

PILIHAN