INSERTRAKYAT.COM – Di Balampesoang Rilau, Dusun yang tenang di Desa Samaturue, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai berdiri sebuah taman pendidikan sederhana bernama TKA-TPA Istiqomah. Tempat ini bukan sekadar bangunan fisik, melainkan ruang suci di mana anak-anak mulai melangkah di jalan Kalam Ilahi, mengeja huruf demi huruf wahyu suci.
Pada Selasa, 15 April 2025, taman ini kembali menerima hadiah yang sangat berharga. Bukan dari panggung aktris atau figur terkenal, tetapi dari ruang sunyi seorang ibu rumah tangga asal kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Namanya Suriani. Barangkali tak banyak yang mengenalnya di dunia, tapi siapa tahu, namanya telah digemakan oleh para malaikat di langit.
Suriani mengirimkan puluhan buku Iqra dan buku hafalan sebagai bentuk cinta kepada anak-anak yang sedang belajar menggapai Al-Qur’an. Tak ada seremoni. Tak ada berita besar. Hanya keikhlasan yang mengalir dari hati, menyusup lembut ke dalam doa-doa malam yang diam-diam diucapkan para anak didik TKA -TPA di Balampesoang, Bumi Panrita Kitta atau sebutan Daerah Sinjai
“Semoga anak-anak di Balampesoang Rilau kelak menjadi Hafidz dan Hafizah,” tulisnya di kolom komentar media sosial milik pengurus TKA-TPA Istiqomah. Harapan itu pun diaminkan oleh banyak warga. Satu kalimat, seribu aamiin, pada Rabu malam.
Para pengurus dan guru TKA -TPA Istiqomah, Hikmawati dan Nurlaela, mengucapkan rasa syukur. “Semoga bantuan ini menjadi ladang pahala bagi Ibu Suriani dan keluarganya,” tutur mereka dengan narasi ringkas. Sebuah ucapan yang lahir dari ketulusan, seperti halnya niat awal tempat ini dibentuk.
TKA-TPA Istiqomah berdiri sejak tahun 2021. Bermula dari ruang tamu (rumah) seorang jurnalis lokal, Muh. Said Mattoreang, dan istrinya Nurlaela. Di situlah cahaya pertama dinyalakan. Anak-anak datang duduk bersila, membaca Al-Qur’an di bawah cahaya lampu seadanya.
Seiring waktu, dukungan demi dukungan berdatangan, termasuk melalui media yang mereka kelola seperti Tindak.com dan Insertrakyat.com, pasang suami istri (Pasutri) Muh Said dan Nurlela kemudian mendirikan bangunan TKA – TPA Istiqomah, yang berlokasi tidak jauh dari lokasi tempat tinggalnya.
Pada tahun 2023, dalam gerakan penggalan dana tim Insertrakyat.com melalui media majalah dan media koran Tindak.com TKA – TPA ini menerima donasi sebesar Rp8 juta dari para dermawan dengan nominal bervariasi .
Kini, bangunan seluas 10×5 meter telah berdiri, meski belum sempurna. Belum diplester seluruhnya, namun telah beratap, berlantai tegel, dilengkapi WC dan tempat wudhu.
Dalam rentetan catatan administrasi, biaya pembangunan yang sudah berjalan mencapai Rp60 juta, semuanya dari sumbangan masyarakat, Dermawan, legislatif hingga Yudikatif dan pejabat publik lingkup Eksekutif.
Tempat ini dibangun bukan hanya dengan semen dan bata, tetapi dengan cinta terhadap Al Qur’an, harapan, dan iman yang membaja.
Beberapa pihak pernah ikut berkontribusi, di antaranya Adhyaksa, (Kasi Intel Kejari Sinjai, Jhadi Wijaya- April 2025), mantan Wakil Bupati Sinjai, Andi Kartini Ottong, Mantan PJs Wali Kota Dumai, TR Fahsul Falah, hingga Kapolres Sinjai, AKBP Harry Azhar. Namun yang paling menyentuh, adalah mereka yang datang tanpa nama besar ialah rakyat jelata yang memberikan segenap cintanya untuk generasi Qur’ani, seperti Haris dan seorang Ibu rumah tangga, Suriani asal Kota Kendari.
TKA-TPA Istiqomah kini terdaftar resmi di bawah naungan LPPTKA-BKPRMI Kabupaten Sinjai dengan nomor registrasi 807, serta memiliki izin operasional dari Kementerian Agama RI dan terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM.
Di sinilah, guru-guru huruf Qur’an di TKA – TPA seperti Hikmawati dan Nurlaela menyematkan nilai dalam setiap lembar mushaf yang dibaca bersama anak-anak. Karena Iqra adalah langkah pertama menyentuh langit. Dan di sinilah, kasih dari seorang ibu bernama Suriani menjadi lentera bagi jalan kecil yang sedang mereka tapaki.
Jika kita ingin melihat wajah masa depan yang jernih, pandanglah mata anak-anak itu. Di sana, ada cita-cita yang tumbuh dalam keheningan, dan di sanalah, kita diingatkan: bahwa kebaikan tak selalu datang dengan riuh tepuk tangan. Terkadang, ia datang dalam diam, namun menyebar seperti cahaya fajar, hangat dan abadi.
“Karena kasih yang dilandasi keikhlasan, selalu menemukan jalannya menuju keabadian. Demikian dikutip pesan Amin Syam Mendiang Gubernur Sulawesi Selatan. Baca selengkapnya: Meneladani Kepemimpinan H.M. Amin Syam
Penulis : Miftahul Jannah
Editor : Supriadi
Sumber Berita : Insertrakyat.com