Keterangan foto: Menteri PU Dody Hanggodo saat melantik 6 pejabat kementerian PU PR, (Agy/Insert).
JAKARTA, INSERT RAKYAT — Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, melantik enam pejabat tinggi madya (eselon I) di lingkungan Kementerian PU, Jum’at, (4/7/2025).
Pelantikan berlangsung di Gedung Serbaguna Kementerian PU, sebagai bagian dari restrukturisasi kelembagaan. Langkah ini sekaligus mendukung pelaksanaan Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Nama-nama Pejabat yang Dilantik:
- Wida Nurfaida
(Sebelumnya Direktur Pembangunan Jalan) – kini menjabat Sekretaris Jenderal. - Dwi Purwanto
(Sebelumnya Direktur Sungai dan Pantai) – kini menjabat Dirjen Sumber Daya Air. - Maulidya Indah Junica
(Sebelumnya Dirjen Prasarana Strategis) – kini menjabat Inspektur Jenderal. - Bisma Staniarto
(Sebelumnya Sekretaris Ditjen Cipta Karya) – kini menjabat Dirjen Prasarana Strategis. - Boby Ali Azhari
– dilantik sebagai Dirjen Bina Konstruksi. - Apri Artoto
– diangkat sebagai Kepala Badan Pengembangan SDM.
Dalam sambutan pelantikannya, Menteri Dody menyampaikan pesan yang kuat: jabatan baru adalah amanah besar di tengah tugas berat memperbaiki sistem kerja dan anggaran.
“Arahan Presiden Prabowo sangat jelas. Hentikan pemborosan dan kebocoran anggaran,” tegasnya.
Ia menegaskan, reorganisasi ini bukan sekadar pengisian jabatan, tetapi bagian dari reformasi struktural agar Kementerian PU bekerja lebih efisien, transparan, dan berorientasi hasil.
Dody juga menyinggung soal tingginya ICOR (Incremental Capital Output Ratio), indikator yang mencerminkan efisiensi pembangunan.
Menurutnya, ICOR yang tinggi berarti pembangunan mahal tapi tidak berdampak signifikan.
“ICOR kita masih terlalu tinggi. Kita harus ubah ini. Belanja besar harus hasilkan manfaat besar,” ujarnya.
Ia bahkan mengutip almarhum Prof. Sumitro Djojohadikusumo sebagai pengingat bahwa pembangunan yang tidak efisien adalah pemborosan terhadap generasi masa depan.
Menteri Dody mengingatkan bahwa pengawasan kelembagaan, seketat apapun, tidak akan cukup tanpa kesadaran moral.
“Dalam mengelola anggaran negara ratusan triliun, yang paling mengawasi kita adalah Tuhan, bukan hanya KPK, polisi, atau Irjen,” ujarnya.
Pesan itu menjadi sorotan utama dari pelantikan, menekankan bahwa integritas harus hidup dalam tindakan sehari-hari.
Langkah yang diambil Kementerian PU saat ini meliputi:
- Restrukturisasi kelembagaan berbasis kebutuhan pembangunan nasional.
- Efisiensi anggaran melalui perbaikan sistem dan SDM.
- Penguatan pengawasan internal.
- Pengukuran kinerja berbasis dampak, bukan hanya serapan.
Keenam pejabat baru diharapkan menjadi penggerak utama reformasi di sektor strategis: air, jalan, konstruksi, dan prasarana.
Mengakhiri sambutannya, Menteri Dody menitipkan pesan moral yang menyentuh.
“Jagalah kredibilitas dan integritas. Satu kesalahan kecil bisa merusak kepercayaan rakyat.”
Ia berharap para pejabat yang baru dilantik mampu membawa perubahan yang dapat terasa hingga ke lapisan masyarakat paling bawah. (Anggyta).