Banyak orang masih kurang memahami esensi dari landasan berpikir kritis dari bagian pantulan filsafat dan perannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dumai, Filsafat merupakan bidang ilmu yang berupaya mengkaji serta menjelaskan berbagai aspek mendasar terkait eksistensi dan pemikiran manusia melalui pendekatan analitis serta argumentasi yang logis.
Filsafat memiliki peran penting dalam membentuk pola pikir yang tajam. Ibarat seorang penyelidik yang harus mengungkap suatu perkara, kita dituntut untuk mengumpulkan informasi, menyusun hubungan antarfakta, dan menarik kesimpulan yang akurat berdasarkan data yang tersedia.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam keseharian, pemahaman filsafat membantu seseorang untuk tidak mudah menerima informasi tanpa verifikasi.
Ketika mendapatkan berita atau keterangan dari pihak lain, seseorang akan mempertimbangkan sumbernya, mencari bukti pendukung, serta menganalisis berbagai perspektif sebelum mengambil keputusan.
Filsafat juga berperan sebagai panduan dalam menentukan tujuan hidup. Kehidupan dapat diibaratkan sebagai perjalanan panjang, di mana pemikiran filosofis berfungsi sebagai peta yang memberikan arah serta strategi untuk mencapai sasaran yang diinginkan.
Dalam kenyataan, individu kerap dihadapkan pada dilema antara mengejar karier yang menawarkan kestabilan finansial atau memilih pekerjaan yang memberikan kepuasan batin.
Filsafat membantu seseorang menimbang nilai-nilai yang penting bagi dirinya sehingga dapat membuat keputusan yang sesuai dengan prinsip hidupnya.
Salah satu cabang filsafat, yakni etika, berfokus pada pembahasan mengenai kebaikan dan keburukan serta prinsip yang mendasari tindakan seseorang. Etika berfungsi layaknya penunjuk arah yang membimbing individu dalam menghadapi situasi yang penuh dilema.
Sebagai contoh, ketika menemukan barang berharga yang tercecer, prinsip moral seperti kejujuran dan tanggung jawab akan mendorong seseorang untuk mengembalikannya kepada pemilik yang sah.
Filsafat memiliki peran fundamental dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan seni. Banyak teori serta metode dalam dunia akademik dan seni yang dipengaruhi oleh pemikiran filosofis.
Dalam ranah ilmu pengetahuan, filsafat mengajarkan pentingnya metode ilmiah serta perlunya sikap skeptis dalam penelitian. Sementara itu, dalam bidang seni, filsafat membantu menguraikan makna keindahan dan ekspresi artistik, termasuk bagaimana suatu karya dapat memiliki nilai estetika yang tinggi.
Filsafat telah berkembang sejak era Yunani Kuno dengan pemikir besar seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles yang mengkaji berbagai persoalan fundamental terkait eksistensi, pengetahuan, serta etika.
Socrates dikenal dengan metode dialektik, yakni sebuah teknik bertanya yang menggali pemikiran seseorang hingga menemukan inti persoalan. Pendekatan ini banyak diterapkan dalam dunia pendidikan, di mana pengajar membimbing peserta didik untuk berpikir kritis dan mandiri.
Pada abad pertengahan, filsafat mengalami pengaruh kuat dari ajaran keagamaan. Tokoh seperti St. Augustine dan Thomas Aquinas berusaha menghubungkan keyakinan spiritual dengan rasionalitas.
Thomas Aquinas, misalnya, mengombinasikan filsafat Aristoteles dengan doktrin kritis menunjukkan bahwa iman dan pemikiran logis dapat berjalan selaras.
Pada era modern, muncul pemikir seperti René Descartes, John Locke, dan Immanuel Kant yang menyoroti pendekatan rasionalisme dan empirisme dalam memahami realitas.
Descartes, dengan gagasan terkenalnya “Cogito, ergo sum” (Aku berpikir, maka aku ada), menegaskan bahwa kesadaran merupakan bukti utama keberadaan individu.
Di era kontemporer, filsafat berkembang dengan berbagai aliran pemikiran baru, seperti eksistensialisme, pragmatisme, dan filsafat analitik. Pemikir eksistensialis, Jean-Paul Sartre, menekankan pentingnya kebebasan individu serta tanggung jawab personal dalam menentukan nasibnya sendiri.
Filsafat memiliki pengaruh besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di bidang pendidikan, hukum, dan kebijakan publik. Dalam dunia akademik, filsafat melatih peserta didik untuk berpikir secara sistematis serta mampu menganalisis informasi dengan lebih mendalam.
Banyak sistem hukum dan kebijakan publik yang didasarkan pada prinsip etika dan keadilan yang dikembangkan dalam filsafat. Sebagai contoh, konsep hak asasi manusia berasal dari pemikiran filosofis tentang kebebasan, kesetaraan, dan martabat individu.
Dalam pengembangan diri, ajaran Stoikisme dalam filsafat mengajarkan individu untuk berfokus pada hal-hal yang berada dalam kendali mereka serta menerima kenyataan yang tidak dapat diubah dengan sikap bijaksana.
Filsafat adalah bagian dari disiplin akademik, bisa juga didefinisikan sebagai alat berpikir yang membantu manusia memahami diri sendiri dan lingkungan sekitarnya. Dengan mendalami filsafat, seseorang tidak hanya mencari jawaban atas pertanyaan fundamental, tetapi juga belajar untuk lebih menikmati proses berpikir serta menggali berbagai pemikiran yang membentuk dunia tempat kita hidup.
Penulis : Miftahul Jannah
Editor : Supriadi Buraerah