Warga Desa Bonto Melakukan perbaikan jalan pada Senin, (30/6) siang hari. (Foto: Warga).
SINJAI, INSERTRAKYAT.com — Jalan rusak sepanjang empat kilometer di Desa Bonto, Sinjai Tengah, akhirnya diperbaiki Masyarakat setempat, Senin, (30/6) kemarin.
Nampak Masyarakat ramah secara bersama – sama melakukan aktivitas kerja bakti di lokasi. Menurut informasi dari Masyarakat, perbaikan jalan dilakukan secara swadaya karena tak kunjung mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah dan pusat.
Ruas jalan Bonto–Tangkulu itu telah rusak berat dan berlubang selama bertahun-tahun. “Kegiatan kerja bakti dilakukan kemarin,” kata seorang Masyarakat kepada Insertrakyat.com, Selasa, (1/7/2025) pagi hari.

Melalui inisiatif bersama, warga mulai membenahi titik-titik [Jalan] yang rusak. Ruas atau jalan tersebut merupakan penghubung antara pemukiman warga.
Kepala Desa Bonto, Sudirman, mengatakan ada tujuh titik rusak yang kini jadi prioritas utama.
“Kami fokus di Dusun Kessi dan Dusun Bulu Lohe, masing-masing dua kilometer,” jelas Sudirman kepada awak media, Senin.
Perbaikan jalan dilakukan secara bertahap dengan mengandalkan bahan dan alat seadanya.
Warga menyumbang material berupa 90 zak semen dan 7 mobil sertu dari hasil patungan.
“Kami bekerja tanpa upah, semua murni karena kepedulian warga terhadap kondisi jalan,” ujarnya.
Sudirman menyebut jalan tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab kabupaten, tetapi belum tersentuh dana pembangunan.
“Sudah sering diusulkan dalam Musrenbang, tapi belum juga direalisasi,” Imbuh Sudirman.
Menurut dia, upaya swadaya ini lahir dari rasa tanggung jawab dan kebersamaan warga.
“Harapan kami, ini mengetuk hati pemerintah daerah agar memberikan perhatian,” lanjutannya.
Sudirman menegaskan, jalan rusak berdampak besar terhadap mobilitas warga dan perekonomian desa.
“Biaya angkut naik, akses ke fasilitas kesehatan dan pendidikan pun jadi sulit,”
“Jalan ini penting, menghubungkan desa kami dengan pusat kecamatan dan kawasan pertanian,” tegasnya.
Perbaikan jalan dilakukan oleh warga sejak beberapa hari terakhir.
Desa Bonto bukan satu-satunya wilayah di Sinjai yang mengalami krisis infrastruktur dasar. (*/S).