Kolaka Timur, InsertRakyat.com —
Perubahan iklim dan menurunnya kualitas tanah akibat penggunaan bahan kimia terus mendorong pelaku pertanian di Indonesia untuk mencari solusi yang berkelanjutan. Di Kabupaten Kolaka Timur, sebuah titik balik mulai tampak. Petani-petani mulai melirik Pupuk Organik Nasional (PorNas) sebagai jawaban atas tantangan pertanian masa kini. Jum’at, (24/4/2025).
Salah satu pelopor di balik gerakan ini adalah Arjun, tokoh masyarakat sekaligus petani senior yang telah puluhan tahun berkecimpung dalam dunia pertanian lokal. “Saya sudah mencoba PorNas dan hasilnya cukup memuaskan. Tanah jadi lebih gembur dan tanaman tumbuh subur tanpa ketergantungan pada pupuk kimia,” tuturnya lugas saat ditemui, Rudi, Awak Media Insertrakyat.com di lahan pertaniannya, di Wilayah Loea, Koltim.
Langkah Arjun ini menjadi inspirasi bagi banyak petani lainnya. Di tengah kecemasan petani akan biaya produksi yang terus melonjak, kehadiran PorNas justru menawarkan harapan baru, efisien, sehat, dan ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
PopNas telah melewati serangkaian uji ilmiah, dan kini mulai diterima sebagai solusi jangka panjang bagi permasalahan degradasi lahan yang selama ini menjadi ancaman pertanian lokal.
“PorNas sangat penting untuk menjaga produktivitas lahan dalam jangka panjang,” imbuh Mutahara Azzahra salah satu jaringan owner PopNas.
Dirinya berharap Pemerintah Daerah
Melihat potensi besar yang ditawarkan oleh pupuk organik ini. Ia juga menghubungkan rencana serangkaian pelatihan, sosialisasi, dan pendampingan teknis di berbagai wilayah kecamatan. Inisiatif ini, kata dia, merupakan bentuk sinergi antara petani, pemerintah, dan pelaku usaha pertanian yang ingin membawa Kolaka Timur menjadi pelopor daerah pertanian organik di Sulawesi Tenggara.
“Kita berharap, masa depan pertanian berbasis Ekologi ini menandai langkah serius menuju kemandirian pangan yang sehat dan ramah lingkungan. Dengan semakin tumbuhnya kesadaran dan dukungan berbagai pihak, petani Kolaka Timur sedang menapaki jalur hijau menuju masa depan yang lebih cerah, bukan hanya untuk tanah dan tanaman, tapi juga untuk generasi petani yang akan datang,” pungkasnya.
Penulis : Rudi
Editor : Supriadi
Sumber Berita : Insertrakyat.com