JAKARTA, INSERTRAKYAT.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan penangkapan 12 orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) terkait dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) pembangunan rumah sakit di Kolaka Timur. Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyebut seluruhnya kini berada di Gedung Merah Putih KPK.

“Benar, total yang diamankan 12 orang,” kata Budi kepada Insertrakyat.com, Sabtu dini hari (9/8/2025) melalui sambungan daring. Hanya saja Budi belum merinci secara lengkap Identitas 12 orang yang ditangkap.

Diketahui, Abdul Aziz tiba di Gedung KPK RI, Kuningan Jakarta, pada Jum’at sore. Abdul Azis mengenakan kemeja berwarna coklat dipandu topi berwarna putih. Saat ditanya wartawan Ia tidak menjawab. Abdul Azis hanya angkat tangan dada ke kamera, lalu diboyong masuk oleh Petugas KPK yang dikawal pihak pengamanan.

BACA JUGA :  KPK Gelar OTT di OKU, Delapan Orang Diamankan
Abdul Azis saat tiba di Gedung KPK RI, (8/8).

Sebelumnya, KPK menangkap Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis, usai menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis malam (7/8/2025).

Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, menjelaskan Abdul Azis diamankan tim KPK di Makassar dan dibawa ke Polda Sulsel untuk pemeriksaan awal.
“Sudah semalam dan saat ini menjalani pemeriksaan di Polda Sulsel,” kata Fitroh, Jumat (8/8/2025).

Rencananya, Abdul Azis diterbangkan ke Jakarta pada Jumat sore. “Pukul 15.00 WIB insya Allah tiba di Gedung Merah Putih,” lanjutnya.

Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, memaparkan OTT berlangsung di tiga daerah: Sulawesi Tenggara, Jakarta, dan Sulawesi Selatan.
Tiga orang ditangkap di Jakarta, empat di Sulawesi Tenggara, sedangkan tim di Sulawesi Selatan membekuk Abdul Azis.

BACA JUGA :  GMPR Soroti Dugaan Gratifikasi Zulhelmi Arifin di Sidang Risnandar Mahiwa

Menurut Asep, operasi ini terkait dugaan penyimpangan DAK yang dialokasikan untuk peningkatan status dan kualitas rumah sakit di Kolaka Timur. Dana APBN tersebut diduga sebagian dialihkan untuk kepentingan tertentu.

Informasi lapangan menyebut, penyelidikan diawali Kamis pagi dengan pengintaian di beberapa titik. Tim KPK membagi personel dalam tiga kelompok untuk memantau pergerakan target.

Di Jakarta, tiga orang diduga terlibat aliran dana ditangkap. Di Sulawesi Tenggara, empat orang diamankan di lokasi terpisah. Sementara di Makassar, Abdul Azis dibekuk usai Rakernas NasDem tanpa perlawanan.

Sejumlah sumber di Kolaka Timur mengungkap kantor bupati telah dipasang garis segel KPK pada Kamis malam guna mengamankan dokumen dan barang bukti.

BACA JUGA :  KPK Gelar OTT di OKU, Delapan Orang Diamankan

Meski sempat membantah penangkapan, KPK menegaskan Abdul Azis berada dalam pemeriksaan resmi. Status hukumnya akan ditentukan dalam waktu 1×24 jam.

Budi Prasetyo memastikan lembaganya akan menelusuri aliran dana dan semua pihak yang terlibat. “Yang bersangkutan sudah diamankan. Perkiraan tiba di Jakarta siang atau sore ini,” ujarnya.

KPK menegaskan kepala daerah memegang peran strategis dalam pelayanan publik. Penyalahgunaan anggaran kesehatan dipandang sebagai pengkhianatan terhadap amanat rakyat.

Lembaga anti rasuah itu mengimbau kepala daerah mengelola anggaran secara transparan dan akuntabel, khususnya DAK yang bersumber dari APBN.

Hingga kini, penyidik masih memeriksa intensif Abdul Azis dan lainnya untuk menentukan tersangka. BACA JUGA: Sekertaris Itjen Kemendagri: 82 Daerah Masuk Zona Kritis, KPK Dorong Percepatan Penguatan APIP