SINJAI, INSERT RAKYAT — Pasar Lancibung yang terletak di Dusun Jekka, Desa Talle terlihat reot. Dimana, atap dan tiang, termasuk dinding bangunan alami kerusakan parah, ditambah saat musim hujan aktivitas jual beli sangat terganggu dan memicu pasar sepi.
Ironisnya, kondisi lost yang memperihatinkan ini belum menuai perhatian pemerintah. “Belum nampak, sama sekali tidak ada perhatian Pemerintah Desa Talle, Pemerintah Daerah (Pemda) Sinjai, termasuk kementerian,”kata AL, (Rakyat-red) kepada InsertRakyat.com. Ahad, (29/6/2025).
Kades Talle, Ir Abd Rajab belum menjawab konfirmasi terbaru. Padahal ia disebut harus punya andil dalam menyuarakan ketimpangan yang terjadi di sana.
“Pak desa seharusnya menyampaikan ke Pemda Sinjai dan Kementrian terkait keluhan Masyarakat. Begitu mahal nya perhatian pemerintah, sehingga ini bisa meruntuhkan kepercayaan publik, rasa-rasanya perhatian pemerintah sangat mahal, [semahal harga emas], padahal kondisi lost pasar pada bagian tengah, dan belakang sudah lama rusak parah,” sambung rakyat sambil terenyuh.
Pasar Lancibung ini dikelola Pemda Sinjai, Daerah otonomi yang kini dikendalikan Bupati Hj. Ratnawati Arif dan Wakilnya, Andi Mahayanto Mazda (2025 – 2030). Pemda Sinjai melalui Dinas Perindag dan ESDM Sinjai, rutin memungut retribusi setiap hari pasar. Pasar lancibung berlangsung dua kali dalam satu Minggu.
Pada bagian depan pasar pernah direnovasi, proyek itu berlangsung pada era Bupati H. Sabirin Yahya, kemudian pada jaman Bupati Andi Seto Gadista Asapa, [tidak ada], sejak saat itu hingga kini pembangunan lanjutan Pasar Lancibung belum terealisasi. Masyarakat berharap pemerintah punya waktu untuk menjawab pertanyaan publik dan harapan mereka. Kades Talle dan Pemda Sinjai kiranya dapat bermurah hati dan memberikan tanggapan di ruang publik. “Kita ini Masyarakat tentu, berharap ditanggapi, toh, itu demi kebaikan bersama, kita ingin melihat Sinjai Maju,” tandas AL. Banyak pihak masih diupayakan dikonfirmasi lebih lanjut. (*/S).
