INSERTRAKYAT.COM, JAKARTA, — Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama sejumlah praktisi teknologi nasional tengah mengkaji penerapan Digital-ID berbasis biometrik. Kamis, (31/7). Menurut mereka hal ini sebagai solusi pengganti kredensial lama seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan nomor ponsel.
Sebelumnya, usulan itu muncul dalam diskusi strategis yang dipimpin Wakil Menteri Komdigi Nezar Patria di Jakarta, Rabu (30/7), untuk menjawab meningkatnya risiko penyalahgunaan identitas akibat kebocoran data pribadi.
“Digital-ID dapat memperkuat kepercayaan digital sekaligus melindungi masyarakat dari manipulasi identitas,” ujar Nezar.
NIK dan nomor ponsel dinilai sudah terlalu banyak bocor dan rentan digunakan dalam aktivitas kejahatan digital seperti judi online (judol), pinjaman online ilegal (pinjol), dan penipuan berbasis identitas lainnya.
Penerapan Digital-ID dinilai penting untuk menghadirkan identitas yang unik, aman, dan berbasis biometrik, sekaligus menjadi fondasi tata kelola ruang digital Indonesia yang lebih terpercaya.
Selain itu, pertemuan juga menyoroti belum adanya kanal publik resmi pasca dibubarkannya Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) melalui Perpres No. 112 Tahun 2020. Pemerintah didorong membuka ruang komunikasi terbuka dengan masyarakat dalam merumuskan kebijakan digital.
Isu lainnya mencakup regulasi kecerdasan artifisial (AI), pengelolaan DNS dan IP Address, serta posisi Indonesia dalam diskursus global seperti Internet Governance Forum (IGF).
Wamen Nezar menegaskan bahwa kebijakan digital Indonesia ke depan akan bersifat fleksibel dan berbasis nilai, dengan mengutamakan etika dan keamanan tanpa menghambat inovasi.
“Indonesia harus ambil posisi strategis, tidak hanya sebagai konsumen teknologi, tapi juga sebagai kontributor dalam penyusunan kebijakan digital global,” tegasnya.
Diskusi selama 90 menit itu turut dihadiri tokoh-tokoh digital nasional seperti Sylvia Sumarlin, Ashwin Sasongko, Parlin Marius, M. Salahuddin, dan Irwin Day. Seluruh peserta sepakat bahwa Digital-ID adalah momentum pembaruan ekosistem digital Indonesia yang lebih aman dan berdaulat. (Agy).