Pesawaran, Insertrakyat.com — Debat publik Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Pesawaran 2025 menampilkan pertarungan visi antara dua pasangan calon yang berbeda pendekatan namun sama-sama mengklaim siap membawa perubahan besar di Pesawaran, Bandar Lampung untuk 5 tahun kedepan.
Debat berlangsung pada Minggu, (18/5) di Ballroom Emersia Hotel, Kota Bandar Lampung.
Paslon 01, Supriyanto – Surianysah Rhalieb, menjanjikan perbaikan infrastruktur sebagai prioritas utama. Dalam forum debat, Supriyanto menyatakan target dua tahun untuk merampungkan kemulusan jalan di seluruh wilayah Pesawaran.
“Kami bertekad memperbaiki jalan. Target kami jelas: dua tahun tuntas,” tegas Supriyanto.
Di bidang kesehatan dan pendidikan, Paslon 01 menyatakan komitmen untuk menghapus pemblokiran BPJS, serta mendorong kualitas pendidikan agar SDM Pesawaran bisa bersaing secara global.
“Tidak boleh ada warga miskin yang diblokir BPJS. Pendidikan tinggi harus terjangkau dan bermutu,” tambahnya.
Mereka juga menyebut rencana pemberian subsidi pupuk bagi petani, serta regulasi untuk tambang emas rakyat, pembangunan dermaga, dan TPI di wilayah pesisir.
Paslon 02, Nanda Indira – Antonius Muhammad Ali, mengambil pendekatan yang lebih administratif. Fokus mereka tertuju pada reformasi pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan.
“Pemerintahan yang bersih dan responsif adalah kunci. Kami ingin membangun birokrasi yang melayani, bukan dilayani,” ujar Nanda Indira.
Paslon 02 juga menekankan pentingnya kehadiran negara dalam layanan dasar serta penataan kebijakan berbasis aspirasi warga.
Kedua paslon membawa agenda perubahan, namun dengan titik tekan berbeda, yang satu fokus pada fisik dan ekonomi rakyat, yang lain pada sistem dan pelayanan. Masyarakat Pesawaran kini punya pilihan jelas: infrastruktur cepat atau reformasi administrasi.