Jakarta, Insertrakyat.com – Pusat Strategi Kebijakan Kewilayahan, Kependudukan, dan Pelayanan Publik (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri menggelar Forum Diskusi Aktual bertajuk “Strategi Implementasi Wastewater – Based Epidemiology (WBE) untuk Penanganan Stunting dan Peningkatan Gizi Nasional di Indonesia”, Selasa (11/3/2025).

Kegiatan ini berlangsung di Gedung Command Center BSKDN Kemendagri dan menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi serta perwakilan lembaga internasional.

Kepala BSKDN Kemendagri, DR. Yusharto Huntoyungo, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan bahwa angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi, yakni 21,5 persen pada 2023 berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI). Ia menekankan bahwa salah satu penyebab utama stunting adalah sanitasi yang buruk serta tingginya paparan patogen yang berdampak pada kesehatan anak-anak.

BACA JUGA :  Pemerintah Jepang Dukung Implementasi WBE untuk Peningkatan Kualitas Sanitasi di Indonesia

“Metode WBE memungkinkan kita untuk memantau kondisi kesehatan masyarakat melalui analisis air limbah. Dengan cara ini, berbagai patogen dan zat kimia yang berkaitan dengan infeksi yang dapat menyebabkan malnutrisi bisa dideteksi lebih dini,” ujarnya.

Kohigashi mewakili Menteri MLIT pemerintah Jepang. (Dok Video).


Sementara itu, Ms. Kohigashi Kana, Director for International Negotiations, International Policy Division, Policy Bureau, Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism, Government of Japan, menegaskan bahwa Pemerintah Jepang telah mendukung implementasi WBE di Indonesia sejak 2021.

BACA JUGA :  Melihat Jantung Pelayanan Publik Desa Panaikang, Inilah Kunker Strategi TR Fahsul Falah di Bumi Panrita Kitta

“Tujuan utama program ini adalah mengetahui sejauh mana WBE dapat diterapkan di Indonesia dan bagaimana implementasi ke depan dapat meningkatkan kualitas sanitasi serta kesehatan masyarakat,” kata Kohigashi Kana.

Dalam forum ini, hadir sejumlah narasumber, di antaranya Harimurti Nuradji (BRIN), Rallya Telussa (FAO), Dr. Yenita Sandra Sari (Universitas Kebangsaan RI), Nopa Dwi Maulidiany (Universitas Indonesia), serta perwakilan dari JICA dan Yachiyo Engineering Co., Ltd.

BACA JUGA :  Sinjai Genjot Penanganan Stunting, Fokus Asupan Gizi Anak
Dok Foto: Narasumber (Istimewa/ Sesi Satu).

Kepala Pusat Strategi Kebijakan BSKDN, TR Fahsul Falah, yang juga menjadi penutup acara, menegaskan bahwa forum ini bertujuan membangun strategi berbasis data untuk menangani stunting secara lebih efektif.

T.R. Fahsul Falah, Kepala Pusat Strategi Kebijakan Kewilayahan Kependudukan dan Pelayanan Publik BSKDN Kemendagri. (Foto Populer).

“Kami berharap implementasi WBE ini dapat menjadi langkah konkret dalam menurunkan angka stunting di Indonesia dengan pendekatan berbasis bukti,” Imbuhnya.

Berikut rangkuman kegiatan: