Sumedang, InsertRakyat.com – IPDN mempertegas komitmen kepemimpinan melalui Studium Generale bersama Menko AHY, Rabu kemarin.
Acara berlangsung di Balairung Rudini, Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, (7 Mei 2025).
Studium Generale ini melibatkan seluruh civitas academica dan praja tingkat akhir Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, hadir sebagai narasumber utama.
Kehadiran Menko AHY dinilai sebagai kehormatan besar bagi keluarga besar IPDN dan Kemendagri.
Plt. Rektor IPDN Suhajar Diantoro menyambut Menko AHY dengan apresiasi tinggi atas kesediaannya hadir langsung.
“Beliau hadir di tengah kesibukannya, ini adalah kehormatan luar biasa,” ujar Suhajar kepada peserta.
Suhajar menjelaskan IPDN adalah sekolah kedinasan di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Fokus utama IPDN yaitu mendidik kader pemerintahan dalam negeri berbasis ilmu pemerintahan yang aplikatif.
Ia juga mengumumkan capaian IPDN dalam meraih akreditasi unggul dari BAN-PT pada bulan lalu.
“IPDN telah mencapai predikat akreditasi unggul, Alhamdulillah,” ungkap Suhajar kepada Menko AHY.
Akreditasi ini berlaku selama lima tahun ke depan dan menjadi prestasi akademik yang signifikan.
Ia menambahkan sistem pendidikan IPDN menerapkan pola terpadu: pengajaran, pelatihan, dan pengasuhan ketat.
Komposisi kurikulum IPDN terdiri atas 60 persen praktikum dan 40 persen pembelajaran teori berkualitas.
Metode boarding school diterapkan untuk menanamkan nilai teoritis, empiris, dan yuridis secara menyeluruh.
Suhajar juga menyampaikan bahwa peserta kuliah umum adalah praja tingkat akhir IPDN tahun akademik 2025.
Mereka, (Paraja,-red) akan menyelesaikan studi dan ditugaskan sebagai abdi negara mulai bulan Juli mendatang.
“Oleh karena itu, momentum ini penting untuk memperkaya wawasan menjelang tugas negara,” ujar Suhajar.
Pada kuliah umum, Menko AHY menyampaikan materi bertema “Membangun Infrastruktur untuk Semua”.
Tema tersebut diangkat dalam kerangka besar menuju visi Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang.
AHY menjelaskan tiga pokok penting, ialah masing-masing, tantangan global, pembangunan nasional, dan motivasi kepemimpinan.
Ia menyoroti pentingnya infrastruktur sebagai pilar utama pembangunan jangka panjang Indonesia modern.
Ia menambahkan peran Kemendagri sangat strategis dalam orkestrasi pemerintahan dari pusat hingga daerah.
“Dua puluh tahun lagi, kita berharap Indonesia semakin maju dan sejahtera masyarakatnya,” ujar AHY.
Usai kegiatan, Menko AHY menerima Tanda Penghargaan Kartika Astha Brata Utama dari pihak IPDN.
Penghargaan tersebut sekaligus mengukuhkan AHY sebagai Alumni Kehormatan Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan.
Dalam sambutannya, AHY menyampaikan makna penting dari delapan prinsip dalam ajaran Astha Brata.
“Nilai-nilai ini menggambarkan karakter kepemimpinan dari unsur alam,” kata AHY menjelaskan konsepnya.
Ia menyebut karakter matahari, bulan, bintang, udara, awan, api, laut, dan bumi harus dimiliki pemimpin.
Nilai-nilai itu, lanjutnya, relevan membentuk kepemimpinan bijak, melayani, dan adaptif sepanjang masa.
“Saya atas nama pribadi dan Kemenko mengucapkan terima kasih atas penghargaan ini,” ungkap AHY.
Ia menyatakan kehormatan besar menjadi bagian keluarga besar IPDN sebagai alumni kehormatan bangsa.
Sebelum Studium Generale, AHY meninjau Gedung Menza Nusantara, ruang makan para praja IPDN.
Ia didampingi Wamendagri Ribka Haluk serta Plt. Rektor IPDN Suhajar Diantoro dalam kunjungan tersebut.
Dalam suasana akrab dan hangat, Menko AHY juga mengikuti makan siang bersama para praja IPDN.
Kegiatan ini memperkuat relasi antara pemerintah pusat dan lembaga pendidikan tinggi kepamongprajaan.
Dalam keterangannya, yang diterima Insertrakyat.com, Kamis, (8/5/2025), Puspen Kemendagri menyatakan kegiatan ini sebagai wujud kolaborasi dalam membangun pemimpin masa depan. (*)
Penulis : Anggytha /Syamsul
Editor : Supriadi