INSERTRAKYAT.COM, BAUBAU, – Dukungan terhadap pelaku usaha perempuan di wilayah kepulauan terus mendapatkan perhatian khusus dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Baubau. Senin, (1/9/2025).
Lebih jelasnya, diketahui bahwa, upaya untuk memajukan dunia UMKM itu telah dilesatkan melalui program Business Development Services (BDS) yang dilaksanakan di Alun Alun Merdeka, Wangi – Wangi.
“Jadi benar, KPP Pratama Baubau hadir di ajang Festival Wanita Maritim Wowine 2025 yang berlangsung di Alun-Alun Merdeka Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi,” ungkap Kepala Seksi Kerja Sama dan Humas Kanwil DJP Sulselbartra, Sumin, saat berbicara dengan Insertrakyat.com.
Program BDS menjadi jembatan [sinergi] antara Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan masyarakat, khususnya UMKM perempuan.
Baiknya, lagi, sebut Sumi, karena kehadiran layanan pembinaan usaha sekaligus konsultasi perpajakan di tengah festival budaya maritim itu menarik antusiasme tinggi dari peserta.
“Antusiasme masyarakat begitu tinggi, kami sangat merasa dihargai dalam kegiatan BDS, ini,” imbuh Sumin.
Kendati demikian, untuk menggali lebih dalam terkait dengan realita lapangan. Berikut 7 fakta terkait dengan KPP Pratama Baubau dalam mendukung UMKM perempuan di Festival Wowine Wakatobi 2025.
1. Festival Wowine Jadi Momentum Strategis
Festival Wowine merupakan agenda setiap tahun. Tujuannya untuk mengangkat potensi perempuan pesisir dan maritim. Tahun ini, festival di Wakatobi menampilkan parade budaya, expo UMKM, serta berbagai workshop.
Acara itu digelar sejak dibuka dan dihadiri KPP Pratama Baubau pada 23 Agustus 2025.
Bagi KPP Pratama Baubau, festival ini bagian dari perayaan budaya. Ajang tersebut juga dipandang sebagai momentum strategis memperluas jangkauan edukasi perpajakan dan pengembangan usaha melalui UMKM Perempuan.
Dengan mengintegrasikan layanan konsultasi pajak ke dalam rangkaian festival, peserta tidak hanya menikmati hiburan budaya, namun mereka bahkan dapat memperoleh ilmu praktis untuk memperkuat usaha. “Ini tujuannya kami hadirkan kegiatan melalui program Business Development Services (BDS),” kata Kepala KPP Pratama Baubau, Amrih Basuki Purnomo.
2. Fokus peningkatan UMKM
Kepala KPP Pratama Baubau, Amrih Basuki Purnomo, menegaskan bahwa fokus pembinaan kali ini adalah UMKM perempuan.
Menurut dia, Mayoritas UMKM di wilayah Kepulauan Buton, Wakatobi, hingga Baubau digerakkan oleh perempuan. Dari kuliner, kerajinan tangan, hingga produk souvenir, perempuan menjadi motor utama perputaran ekonomi lokal.
“Pelaku UMKM perempuan selalu paling aktif. Mereka cepat menangkap peluang, berani mencoba inovasi, dan memiliki semangat belajar tinggi. Karena itu, kami ingin memastikan mereka mendapat pendampingan maksimal,” ujar Amrih.
3. Business Development Services Jadi Pilar Utama
Program Business Development Services (BDS) hadir sebagai pilar utama pembinaan. BDS tidak hanya sebatas penyuluhan perpajakan, melainkan juga serangkaian pelatihan praktis.
Di arena festival, BDS memberikan workshop product packaging, pelatihan pemasaran melalui media sosial, hingga manajemen keuangan sederhana. Semua materi dirancang sesuai kebutuhan UMKM perempuan di daerah.
Lebih lanjut, tersedia sesi konsultasi tatap muka dengan petugas pajak, sehingga peserta dapat langsung menanyakan permasalahan usaha maupun kewajiban perpajakan.
4. Edukasi Perpajakan Jadi Prioritas
Salah satu tujuan utama kehadiran KPP Pratama Baubau adalah meningkatkan kepatuhan perpajakan. Dalam kegiatan ini, setiap UMKM peserta festival diberi penjelasan tentang pentingnya NPWP, pencatatan keuangan sederhana, pelaporan SPT, hingga kewajiban penyetoran pajak.
Namun pendekatan yang digunakan bukan kaku. Edukasi dilakukan melalui metode interaktif, simulasi, dan diskusi ringan, sehingga lebih mudah dipahami oleh para pelaku UMKM perempuan.
“Harapan kami, mereka tidak lagi menganggap pajak sebagai beban, melainkan bagian dari proses usaha yang sehat dan berkelanjutan,” tegas Amrih.
5. Respon Positif dari Pelaku UMKM
Antusiasme peserta terlihat jelas. Salah satunya dialami pemilik usaha Anemo Wakatobi, produsen kaos souvenir khas daerah. Ia mengaku kegiatan ini tidak hanya membuka wawasan tentang pajak, tetapi juga memberi inspirasi baru dalam pengelolaan usaha.
“Selama ini kami lebih fokus produksi. Dengan adanya pelatihan, kami jadi belajar bagaimana mengemas produk lebih menarik, memasarkan lewat media sosial, sekaligus memahami kewajiban pajak. Sangat bermanfaat,” ungkapnya.
Testimoni ini menunjukkan bahwa pendekatan BDS berhasil menyentuh kebutuhan riil pelaku usaha di lapangan.
6. Sinergi DJP dan Pemerintah Daerah
Kepala Seksi Kerja Sama dan Humas Kanwil DJP Sulselbartra, Sumin, menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk sinergi lintas lembaga.
“UMKM perempuan adalah penggerak ekonomi lokal. Melalui BDS, DJP tidak sekadar hadir sebagai pemungut pajak, tetapi juga mitra usaha. Dengan pembinaan berkelanjutan, kami ingin UMKM naik kelas sekaligus semakin patuh pajak,” kata Sumin.
Dukungan pemerintah daerah juga terasa. Festival Wowine yang digelar Pemkab Wakatobi menjadi wadah ideal mempertemukan pembinaan usaha, promosi budaya, dan edukasi perpajakan dalam satu panggung bersama.
7. Dorongan UMKM Naik Kelas
Visi jangka panjang dari program ini adalah mendorong UMKM naik kelas. BDS dirancang agar pelaku usaha tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas.
Pendekatan pembinaan meliputi:
- Manajemen usaha profesional
- Inovasi produk berkelanjutan
- Akses pemasaran digital
- Kemudahan kepatuhan perpajakan
Amrih meyakini ,jika UMKM perempuan tumbuh pesat, daya saing meningkat, dan kesadaran pajak kuat, maka ekonomi daerah akan lebih maju dan berkelanjutan.
Senada, kata Sumin, [dia bilang], berkaca pada 7 fakta di atas, jelas terlihat bahwa pembinaan UMKM perempuan merupakan strategi pembangunan ekonomi daerah. Dimana, KPP Pratama Baubau menjadikan pajak bukan hanya instrumen fiskal, namun juga sarana pemberdayaan masyarakat.
Program ini juga merupak bagian dari literasi pajak sejak dini. Perempuan yang memegang peran ganda sebagai pengusaha sekaligus pengelola rumah tangga akan lebih efektif menularkan pemahaman keuangan kepada generasi berikutnya.
Bahkan, Festival Wowine 2025 membuktikan bahwa integrasi antara budaya, ekonomi, dan pajak dapat berjalan seiring peningkatan daya saing UMKM perempuan.
“Kehadiran KPP Pratama Baubau dalam Festival Wowine Wakatobi 2025 adalah bentuk dukungan pemerintah,” kunci Sumin. (Must/Bhtr).