INSERTRAKYAT.COM, – Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Benowo digadang-gadang oleh pemerintah pusat menjadi percontohan pengelolaan sampah, secara nasional, Jumat (18/4/2025).
Berlokasi di Surabaya, TPA Benowo menjadi pionir pengolahan sampah ramah lingkungan dengan fasilitas teknologi canggih.
TPA Benowo berdiri di atas lahan seluas 37,4 hektare dengan dua sistem pengolahan utama.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Teknologi pertama adalah landfill gas power plant dengan kapasitas 2 MW, memproses 600 ton sampah per hari.
Teknologi kedua berupa gasifikasi power plant berkapasitas 9 MW, mampu mengolah 1.000 ton sampah setiap hari.
Total kapasitas listrik sebesar 11 MW dihasilkan dari kedua sistem tersebut untuk kebutuhan energi di Surabaya.
Sebanyak 9 MW disalurkan ke jaringan PLN, sementara 2 MW untuk kebutuhan operasional internal TPA Benowo.
Selain itu, TPA dilengkapi IPAL dengan sistem Advanced Oxidation Process (AOP) untuk pengolahan air limbah yang aman.
TPA ini juga memiliki jembatan timbang yang diawasi independen serta green belt lebih 40 hektare untuk pengamanan lingkungan.
Infrastruktur ini mempertegas komitmen Surabaya menjaga keberlanjutan lingkungan dengan pendekatan teknologi dan ramah ekosistem.
Selain itu, TPA Benowo dikelola melalui skema kerja sama BOT antara Pemkot Surabaya dan PT Sumber Organik sejak 2012–2032.
Skema Build-Operate-Transfer ini mengoptimalkan pengelolaan tanpa membebani penuh anggaran daerah melalui sistem pembagian biaya layanan.
Model TPA Benowo menunjukkan bahwa sampah bisa menjadi sumber energi, bukan lagi permasalahan lingkungan.
Pemerintah pusat menganggap TPA Benowo layak menjadi contoh nasional bagi kota-kota besar seperti kota yang ada di Sulawesi, Sumatra dan daerah lainnya di Indonesia.
Dukungan pusat diberikan melalui regulasi, pendanaan, serta kemitraan strategis guna replikasi sistem Waste-to-Energy berkelanjutan.
Sebelumnya, kata Biro Humas Kementerian PU-PR di Jakarta, dalam keterangan resminya kepada InsertRakyat.com pada Kamis, (17/4) malam, bahwa,
Menko Infrastruktur AHY dan Wamen PU Diana Kusumastuti telah mengunjungi langsung TPA Benowo, Surabaya tersebut, pada hari Rabu, kemarin.
Menteri AHY mengapresiasi sistem Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Benowo yang beroperasi selama 4 tahun tersebut.
“Saya mengapresiasi, dan kami semua mengapresiasi pengelolaan sampah di Surabaya, karena sampah ini merupakan persoalan kita semuanya, dan telah dikelola dengan baik melalui TPA Benowo,” ujar Menko AHY.
AHY mengatakan, kerja sama lintas sektor dari pusat hingga daerah diperlukan untuk pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.
“Kita harus bersinergi karena sampah ini dari hulu ke hilir,” terang Menko AHY dalam kunjungan tersebut.
Wamen Diana juga menyampaikan pujian kepada Pemkot Surabaya atas pengelolaan inovatif dalam mengubah sampah menjadi energi.
“Saya mengapresiasi capaian Surabaya dalam mengolah sampah menjadi sumber energi listrik yang memberi manfaat langsung,” kata Wamen PU.
“Inisiatif ini adalah wujud ekonomi sirkular dan layak dijadikan acuan daerah lain,” lanjut Wamen Diana.
Pada kunjungan tersebut, hadir Dirjen Cipta Karya Dewi Chomistriana dan Kepala BPPW Jatim Airyn Saputri Harahap.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk meninjau inovasi pengelolaan sampah yang menjadi energi listrik.
Berkontribusi dalam artikel ini adalah Lutfi Nur Syam/Lf.N.Syam /Insertrakyat.com
Editor : Isma