Terkait Drama AS, Pemerintah Indonesia Siapkan Langkah Strategis dan Negosiasi Internasional

Kamis, 10 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah Siapkan Langkah Strategis dan Negosiasi Internasional. Gedung Kementerian Luar Negeri (Sumber Foto:Humas Kemenlu).

Pemerintah Siapkan Langkah Strategis dan Negosiasi Internasional. Gedung Kementerian Luar Negeri (Sumber Foto:Humas Kemenlu).

JAKARTA,– Pemerintah Indonesia menyatakan sikap atas kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap produk ekspor asal Indonesia. Kebijakan tersebut mulai efektif sejak Rabu 8 April, dengan besaran tarif sebesar 32 persen, meningkat tajam dari basis tarif 10 persen yang sebelumnya diterapkan untuk semua negara.

Langkah ini diumumkan secara resmi oleh Pemerintah AS pada 2 April 2025 dan dinilai akan berdampak besar pada daya saing produk-produk ekspor unggulan Indonesia, seperti elektronik, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, minyak sawit (palm oil), karet, furnitur, serta hasil perikanan termasuk udang.

Merespons kondisi tersebut, Pemerintah Indonesia mengumumkan akan melakukan kajian dampak secara menyeluruh terhadap sektor-sektor terdampak serta keseluruhan ekonomi nasional. Pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah kebijakan strategis untuk memitigasi potensi tekanan yang muncul akibat kebijakan tersebut.

ADVERTISEMENT

Post ADS 1

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Langkah-langkah akan difokuskan pada stabilitas sektor keuangan, termasuk menjaga yield Surat Berharga Negara (SBN), kestabilan nilai tukar rupiah, serta memastikan ketersediaan likuiditas valas– pasar untuk mendukung kebutuhan dunia usaha,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, dalam keterangan resmi yang diterima Insertrakyat.com di Jakarta, Rabu, 9 April, malam.

Di sisi diplomasi, Pemerintah Indonesia mengintensifkan komunikasi bilateral dengan Pemerintah AS. Delegasi tingkat tinggi dijadwalkan akan berangkat ke Washington DC dalam waktu dekat guna melangsungkan dialog langsung terkait kebijakan tarif tersebut.

BACA JUGA :  Besok, Pemerhati Anti Korupsi Demo di Mapolda Sulsel Terkait Proyek D.I Borong Pao Sinjai Timur

Langkah ini juga didukung oleh upaya internal yang telah dilakukan sejak awal tahun 2025, di mana tim lintas kementerian dan perwakilan Indonesia di AS telah melakukan persiapan menghadapi kemungkinan penerapan tarif resiprokal ini, termasuk menanggapi temuan dalam laporan National Trade Estimate (NTE) 2025 yang dirilis oleh US Trade Representative.

Presiden Prabowo Subianto sendiri telah memberikan instruksi langsung kepada jajaran Kabinet Merah Putih untuk mempercepat reformasi struktural, penyederhanaan regulasi, dan penghapusan hambatan non-tarif guna meningkatkan daya saing ekonomi nasional.

Tak hanya itu, Indonesia juga menjajaki kerja sama kawasan dengan negara-negara ASEAN. Pemerintah telah menghubungi Malaysia sebagai Ketua ASEAN saat ini, untuk mendorong langkah bersama menghadapi kebijakan tarif AS yang berdampak pada seluruh anggota ASEAN.

Pemerintah menegaskan komitmennya untuk menjaga iklim investasi, memperkuat fundamental ekonomi, serta memperluas lapangan kerja di tengah dinamika global yang kian menantang.

Berikut Salinan 9 Keterangan resmi Kemlu terkait Tarif resiprokal AS

1.Pada tanggal 2 April 2025, Presiden Amerika Serikat (AS) secara resmi telah mengenakan tarif resiprokal kepada Indonesia sebesar 32 persen dari basis tarif sebesar 10 persen yang diterapkan AS kepada semua negara dan tarif yang dikenakan AS saat ini. Tarif resiprokal AS ini akan berlaku mulai tanggal 9 April 2025.

BACA JUGA :  Kades Samaturue Dikabarkan Tutup Usia di Puskesmas Samaenre

2.Pengenaan tarif resiprokal AS ini akan memberikan dampak signifikan terhadap daya saing ekspor Indonesia ke AS. Selama ini produk ekspor utama Indonesia di pasar AS antara lain adalah elektronik, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, palm oil, karet, furnitur, udang dan produk-produk perikanan laut.

3.Pemerintah Indonesia akan segera menghitung dampak pengenaan tarif AS terhadap sektor-sektor tersebut dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Pemerintah Indonesia juga akan mengambil langkah-langkah strategis untuk memitigasi dampak negatif terhadap perekonomian nasional Indonesia.

4  Pemerintah Indonesia berkomitmen menjaga stabilitas yield Surat Berharga Negara (SBN) ditengah gejolak pasar keuangan global paska pengumuman tarif resiprokal AS. Bersama Bank Indonesia, Pemerintah Indonesia juga terus menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dan memastikan likuiditas valas tetap terjaga agar tetap mendukung kebutuhan pelaku dunia usaha serta memelihara stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

5.Sejak awal tahun ini, Pemerintah Indonesia telah mempersiapkan berbagai strategi dan langkah untuk menghadapi penerapan tarif resiprokal AS dan melakukan negosiasi dengan Pemerintah AS. Tim lintas kementerian dan lembaga, perwakilan Indonesia di AS dan para pelaku usaha nasional, telah berkoordinasi secara intensif untuk persiapan menghadapi tarif resiprokal AS.

BACA JUGA :  Kartu AS Desak Polda Sultra Pres Rilis Kasus Dugaan Pengeroyokan Karyawan PT MTF, Kuasa Hukum Asal Makassar Curiga Keterlibatan Oknum Brimob

6.Pemerintah Indonesia akan terus melakukan komunikasi dengan Pemerintah AS dalam berbagai tingkatan, termasuk mengirimkan delegasi tingkat tinggi ke Washington DC untuk melakukan negosiasi langsung dengan Pemerintah AS.

7.Sebagai bagian dari negosiasi, Pemerintah Indonesia juga telah menyiapkan berbagai langkah untuk menjawab permasalahan yang diangkat oleh Pemerintah AS, terutama yang disampaikan dalam laporan National Trade Estimate (NTE) 2025 yang diterbitkan US Trade Representative.

8.Presiden Prabowo telah menginstruksikan Kabinet Merah Putih untuk melakukan langkah strategis dan perbaikan struktural serta kebijakan Deregulasi yaitu penyederhaan regulasi dan penghapusan regulasi yang menghambat, khususnya terkait dengan Non-Tariff Barrier. Hal ini juga sejalan dalam upaya meningkatkan daya saing, menjaga kepercayaan pelaku pasar dan menarik investasi untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Langkah kebijakan strategis lainnya akan ditempuh oleh Pemerintah Indonesia untuk terus memperbaiki iklim invetasi dan peningkatan pertumbuhan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja yang luas.

9.Indonesia telah berkomunikasi dengan Malaysia selaku pemegang Keketuaan ASEAN untuk mengambil langkah bersama mengingat 10 negara ASEAN seluruhnya terdampak pengenaan tarif AS.

Berkontribusi dalam artikel ini adalah Lf.N.Syam

Penulis : Lutfi

Editor : Bahtiar

Sumber Berita : Humas Kemenlu

Follow WhatsApp Channel insertrakyat.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Sapi Simental 1,1 Ton dari Presiden Prabowo untuk Warga Sinjai
Asta Cita Jangan Ompong Terkait Skandal Kilang Tuban, Temuan BPK Rp 8 Triliun
Asta Cita Libas Kades ‘Istimewa’ Gegara Proyek Kertas Menelan 300 Juta Rupiah
Jaksa Agung ST Burhanuddin Berkurban 25 Ekor Sapi
Kapolri Serahkan 9.648 Hewan Kurban, Ajak Masyarakat Perkuat Nilai Keikhlasan dan Persatuan
Diduga Pengguna Sabu, Dua Petani di Aceh Selatan Ditangkap Polisi
Inilah Nama Masjid Tempat Panglima TNI dan Presiden RI Shalat Idul Adha 1446 Hijriah
Tinggal di Gubuk 3×3 Meter, Pasangan Lansia Disambangi Kapolres Maros

Berita Terkait

Sabtu, 7 Juni 2025 - 16:06 WITA

Sapi Simental 1,1 Ton dari Presiden Prabowo untuk Warga Sinjai

Sabtu, 7 Juni 2025 - 06:14 WITA

Asta Cita Jangan Ompong Terkait Skandal Kilang Tuban, Temuan BPK Rp 8 Triliun

Sabtu, 7 Juni 2025 - 05:02 WITA

Asta Cita Libas Kades ‘Istimewa’ Gegara Proyek Kertas Menelan 300 Juta Rupiah

Sabtu, 7 Juni 2025 - 01:09 WITA

Jaksa Agung ST Burhanuddin Berkurban 25 Ekor Sapi

Sabtu, 7 Juni 2025 - 00:20 WITA

Kapolri Serahkan 9.648 Hewan Kurban, Ajak Masyarakat Perkuat Nilai Keikhlasan dan Persatuan

Berita Terbaru

Momen Jaksa Agung Penyerahan Secara Simbolis Hewan Kurban seberat 1,3 Ton Kepada Panitia pelaksana Kurban. (Sumber Foto: Puspenkum Kejagung RI).

Nasional

Jaksa Agung ST Burhanuddin Berkurban 25 Ekor Sapi

Sabtu, 7 Jun 2025 - 01:09 WITA