INSERTRAKYAT.com Aceh Timur – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Idi Tunong, Kecamatan Idi Tunong, Aceh Timur, mengalami kekurangan lima ruang kelas. Untuk menutupi kekurangan itu, ruang guru dialihfungsikan menjadi ruang belajar darurat.
BACA JUGA: Bau Busuk, Dinas Pendidikan Aceh Timur
Fakta ini ditemukan Ketua Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Aceh Timur, Saiful Anwar, bersama jurnalis investigasi Dedi Saputra. Keduanya meninjau langsung kondisi sekolah pada Sabtu, 2 Agustus 2025.
Saiful menyebut kondisi ini memalukan dan memantul kegagalan pemerintah daerah dalam menjamin hak pendidikan anak-anak. Dia berharap agar Bupati Iskandar Usman Al-Farlaky dan Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Aceh Timur, Bustami segera menunjukkan tanggung jawabnya.
“Anak-anak belajar di tempat yang lebih buruk dari pos ronda. Ini bukti gagalnya kepemimpinan daerah,” kata Saiful kepada Insertrakyat.com.
Saiful juga mengkritik tidak adanya reaksi dari Dinas Pendidikan, Bappeda, maupun DPRK Aceh Timur. Menurutnya, mereka semua diam dan membiarkan kondisi itu berlangsung tanpa solusi.
LAKI memperingatkan, jika dalam waktu dekat tidak ada respon pemerintah, maka pihaknya akan membawa persoalan ini ke tingkat provinsi, bahkan nasional.
Sebelumnya, diberitakan insertrakyat.com, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Timur juga telah menjadi sorotan. Plt Kadisdikbud Bustami disebut memimpin dengan gaya otoriter.
Ada ASN menyebut atmosfer birokrasi tegang. Tidak ada ruang kritik. Suara berbeda dianggap ancaman.
Salah satu kasus yang mencuat adalah pemindahan ASN berinisial MW. Ia dikenal vokal mempertanyakan seorang pegawai yang mangkir hampir dua tahun tapi tidak diberi sanksi.
MW justru dimutasi ke Kecamatan Sungai Raya. Pegawai yang bermasalah tetap bertugas. Sumber internal menyebut pegawai tersebut orang dekat Bustami.
Kondisi ini menimbulkan dugaan praktik nepotisme dan pembiaran sistemik. Beberapa ASN menyatakan tidak berani bersuara karena takut dimutasi.
“Siapa pun yang bersuara dianggap musuh,” kata seorang ASN senior yang enggan disebutkan namanya.
Situasi diperburuk dengan sikap tertutup Bustami terhadap media. Ia tidak memberi ruang dialog atau klarifikasi.
Banyak pihak menduga Bustami dilindungi karena kedekatannya dengan Bupati Iskandar. Dugaan itu membuat proses evaluasi terhadap dinas pendidikan seolah mandek.
Masyarakat, kata LAKI, menaruh harapan agar Bupati bertindak tegas. Evaluasi terhadap Plt Kadisdikbud dinilai penting untuk memperbaiki kondisi pendidikan Aceh Timur.
Jika pembiaran terus berlanjut, krisis ruang kelas dan praktik birokrasi yang tidak sehat dikhawatirkan akan merusak masa depan pendidikan daerah.
(Mhd Iqbal).