PINRANG, INSERTRAKYAT.COM – Publik kutuk sikap seorang sopir Kepala Kantor Cabang (Kancab) Bulog Pinrang, Sulawesi Selatan. Lantaran diduga bertindak di luar kewenangannya dengan meminta ID Card seorang wartawan yang sedang menjalankan tugas jurnalistik. Rabu (26/3).
Insiden ini terjadi ketika Pimpinan Umum/Redaksi Media Kosongsatu (01), Andi Guntur Noerman (AG), hendak mengonfirmasi hasil investigasi terkait serapan gabah petani dengan harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram untuk Gabah Kering Panen (GKP). Namun, tanpa alasan jelas, seorang pria bercelana pendek dan mengenakan kaos mendekatinya dengan nada suara keras, meminta identitasnya. Belakangan diketahui bahwa pria tersebut adalah sopir Kancab Bulog Pinrang, Ivan Faisal.
“Tindakan ini seperti upaya menghalangi tugas jurnalistik. Padahal, kami justru membantu pemerintah dalam memastikan keberhasilan stok pangan nasional. Ada apa sebenarnya?” ujar Tamrin, salah satu sumber yang turut hadir di lokasi.
Tamrin juga menyoroti kondisi beberapa gudang Bulog yang terlihat sepi meski sudah memasuki musim panen. Hal ini menimbulkan tanda tanya besar terkait efektivitas serapan gabah petani oleh Bulog Pinrang.
Sumber lain yang enggan disebutkan namanya menuturkan bahwa posisi sopir tersebut seolah memiliki pengaruh lebih besar dibandingkan pejabat resmi di kantor tersebut. Bahkan, ada kesan bahwa sang Kancab lebih tunduk kepada sopirnya, yang diketahui merupakan mantan satpam.
“Sejak lama hubungan Kancab dengan sopirnya ini memang terlihat istimewa. Bahkan, untuk bertemu Kancab saja harus lewat persetujuan sang sopir. Ini jadi tanda tanya besar,” ungkap seorang karyawan Bulog.
Situasi ini semakin memperkuat dugaan adanya dinamika internal yang tidak transparan di Bulog Pinrang. Jika benar seorang sopir bisa mengatur siapa yang boleh menemui kepala kantor, maka publik berhak bertanya: siapa sebenarnya yang berkuasa di Bulog Pinrang?. Apakah sang sopir Beleng?.