Sleman, InsertRakyat.com – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menegaskan bahwa Kementerian ATR/BPN sangat bergantung pada kekuatan sumber daya manusia (SDM), terutama alumni Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN). Hal ini disampaikan saat membuka Musyawarah Nasional Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Agraria (KAPTI-Agraria) Tahun 2025 di Sleman, Sabtu (10/05/2025).
Dalam arahannya di Pendopo Sasana Widya Bhumi STPN, Nusron menyebut bahwa KAPTI-Agraria adalah mitra strategis kementeriannya. “Kata kunci pengembangan kita adalah SDM. KAPTI ini seperti stand by buyer dalam teori bisnis—mereka yang siap langsung masuk mendukung sistem di Kementerian ATR/BPN,” ujarnya.
Menurut Nusron, lebih dari separuh dari 34 ribu pegawai ATR/BPN saat ini adalah bagian dari KAPTI-Agraria. “Bisa dikatakan pelayanan akan lumpuh bila tidak ada orang-orang KAPTI. Mereka bukan hanya operator birokrasi, tapi pilar keberlanjutan pelayanan publik di bidang pertanahan,” tegasnya.
Selain soal pelayanan birokrasi, Nusron juga mendorong alumni STPN untuk aktif membangun masa depan institusi pendidikan yang telah membesarkan mereka. “Sebagai alumni, kontribusi terhadap pengembangan kurikulum dan arah pendidikan STPN ke depan menjadi sangat penting. Bukan hanya bangunannya, tapi juga kualitas pemikiran keilmuan,” tambahnya.
Arahan ini selaras dengan semangat Munas bertajuk “KAPTI-Agraria The Next Generation” yang mengajak alumni menjadi agen perubahan dan inovasi di sektor agraria, bukan semata pelaksana teknis.
Puncak acara ditandai dengan pengukuhan Nusron Wahid sebagai Alumni Kehormatan KAPTI-Agraria. Ia menerima jas almamater serta Kartu Tanda Alumni (KTA) Kehormatan dari Ketua KAPTI-Agraria periode 2025–2028, Sri Pranoto.
Acara ini turut dihadiri oleh pejabat tinggi madya dan pratama Kementerian ATR/BPN, serta perwakilan pengurus pusat dan daerah KAPTI-Agraria dari seluruh Indonesia.
