Luka Lajang Berujung Tragedi Mematikan

Jumat, 18 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Terduga pelaku (tegah) saat diamankan polisi.

Terduga pelaku (tegah) saat diamankan polisi.

INSERTRAKYAT.COM — Alfian Ependi (37), seorang pria yang dikenal oleh warga karena keceriaannya dan leluconnya, ditemukan tergeletak tak bernyawa, tubuhnya bersimbah darah akibat luka bacok yang mengerikan.

Parang yang menorehkan luka mematikan pada tubuh Alfian ternyata milik tetangganya, Durani (35), seorang pria pendiam yang selama bertahun-tahun menyimpan dendam tersembunyi. Buntut narasi ejekan.

Durani adalah seorang lajang yang kerap menjadi sasaran ejekan seputar status pribadinya, sungguh berbeda dengan apa yang dianggap oleh masyarakat sebagai hiburan ringan.

ADVERTISEMENT

Post ADS 1

SCROLL TO RESUME CONTENT

Durani yang jarang bergaul dengan warga dan hidup dalam kesendirian, telah lama menderita akibat olokan tentang statusnya yang dianggap “jomblo” atau “galau” menyusul tanya, “Kapan Nikah”.

Tragedi yang sangat menyayat hati, itu terjadi pada Senin sore, 14 April 2025, di sebuah pondok kebun yang biasa menjadi tempat istirahat dari kerasnya hidup bagi Alfian.

Hari itu, Durani datang ke pondok Alfian dengan niat yang sudah lama terpendam. Ia tidak membawa parang untuk menebang pohon, namun untuk menyelesaikan sesuatu yang tidak pernah bisa ia ungkapkan lewat lisan.

BACA JUGA :  Mahkamah Agung Pertegas Aturan: Dualisme Partai Harus Diselesaikan Secara Internal, Konflik Partai Demokrat!

Alfian, yang biasa menyapa dengan santai, tidak mengetahui bahwa sapaan tersebut akan disambut dengan serangan yang brutal oleh Durani.

Ketika kejadian berlangsung, tidak ada peringatan, hanya benturan kekerasan yang menyudahi kisah kedekatan mereka. Kasihan, Alfian merenggang nyawa ditangan temanya sendiri.

Kasi Humas Polres Bangka, AKP Era Anggraini, membenarkan peristiwa memilukan itu. Dia mengatakan bahwa insiden itu berawal dari motif pribadi.

Baik, pelaku dan korban merupakan warga, Bakam, Bangka, Sumatera Selatan.

“Pelaku merasa dihina berulang kali tentang status lajangnya. Korban menderita luka bacok yang sangat parah dan dinyatakan meninggal dunia di RSUD Sungailiat pada pukul 20.15 WIB,” jelasnya kepada InsertRakyat.com, Jumat (18/4/2025).

Menurut keterangan seorang saksi mata, setelah kejadian, ia melarikan diri dan segera menghubungi Kepala Desa Neknang. Warga segera mengevakuasi tubuh Alfian yang tak bernyawa, sementara tim dari Polsek Bakam bergegas mencari keberadaan Durani.

BACA JUGA :  Hilang dari Barak, Prasis TNI Ditemukan Gantung Diri di Gazebo Warga

Durani ditemukan di pondok kebunnya, masih memegang parang yang berlumuran darah. Ketika polisi tiba, ia tidak menggertak ataupun melawan. Hanya diam, dengan tatapan kosong yang mengungkapkan segala penderitaannya. Polisi terpaksa memanggil kakaknya untuk membujuknya. Dalam keheningan yang panjang, Durani akhirnya menyerah. Tanpa sepatah kata pun, ia pasrah, seolah parang yang ada di tangannya telah berbicara mewakili segala isi hatinya.

“Pelaku kami amankan ke Polsek Bakam untuk menghindari tindakan masa, yang tidak terkendali, dan kini ia (pelaku) sudah berada di Polres Bangka. Parang yang digunakan sebagai barang bukti telah kami amankan,” lanjut AKP Era.

Banyak sumber dari kalangan masyarakat bersama polisi mengatakan, secara hukum, ini adalah pembunuhan. Secara sosial, ini adalah kisah kriminal. Namun, dalam kacamata kemanusiaan, ini adalah sebuah tragedi. Candaan yang dianggap sepele, yang sering diulang tanpa memikirkan dampaknya, bisa bertransformasi menjadi luka hati yang sangat dalam, yang tak bisa diobati dengan tawa. Tidak semua orang memiliki daya tahan terhadap ejekan. Tak semua luka bisa sembuh hanya karena sepintas terlihat tertawa.

BACA JUGA :  Mahkamah Agung Pertegas Aturan: Dualisme Partai Harus Diselesaikan Secara Internal, Konflik Partai Demokrat!

Durani mungkin akan menghabiskan sisa hidupnya dalam penjara. Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah kenyataan bahwa kita hidup di dunia yang biasa mengolok-olok, tanpa benar-benar peduli apakah tawa yang mereka balas itu berasal dari hati yang bahagia atau dari luka yang tersembunyi.

Alfian dimakamkan pada hari berikutnya, dikelilingi oleh isak tangis keluarganya. Namun, di antara warga, ada yang menunduk, mungkin teringat berapa kali mereka tertawa saat Durani diejek, tanpa pernah mengatakan “cukup.”

Dan pada hari itu, parang berbicara, mengungkapkan luka yang tak pernah diberi ruang untuk sembuh.

Selain mengamankan pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti.
“Barang bukti berupa sebilah parang dan lainnya telah diamankan bersama pelaku,” pungkas AKP Era

Penulis : Junaedi

Editor : Supriadi

Follow WhatsApp Channel insertrakyat.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Empat Pemda Siapkan Lahan Sekolah Rakyat, Kemensos Senang!
Tentang e-TR yang Kini Jadi Primadona MA-RI
Polres Parepare Berhasil Tangkap Jaringan “Kulu-Kulu”, Afiliasi Lintas Daerah
Kapolri Ajak Mahasiswa Jaga Persatuan hingga Dukung Program Pemerintah
TPA Benowo Menjadi Contoh Pengelolaan Sampah Secara Nasional
KOLTIM Digoyang Isu Api – Api Jual Beli Jabatan dan Inilah Pernyataan Tegas Bupati AZIS
SDN 1 Kota Dukuh Menangis, Kepala Sekolah Terbueh-Bueh, Siapa yang Mendengar?
RAKERNAS PERADIN 2025, Mahkamah Agung Ingatkan Advokat, Jangan Goda Hakim Dengan Uang : Hakim Manusia Bisa!

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 19:32 WITA

Empat Pemda Siapkan Lahan Sekolah Rakyat, Kemensos Senang!

Sabtu, 19 April 2025 - 18:23 WITA

Tentang e-TR yang Kini Jadi Primadona MA-RI

Sabtu, 19 April 2025 - 17:50 WITA

Polres Parepare Berhasil Tangkap Jaringan “Kulu-Kulu”, Afiliasi Lintas Daerah

Sabtu, 19 April 2025 - 14:46 WITA

Kapolri Ajak Mahasiswa Jaga Persatuan hingga Dukung Program Pemerintah

Jumat, 18 April 2025 - 21:59 WITA

Luka Lajang Berujung Tragedi Mematikan

Berita Terbaru

Nasional

Empat Pemda Siapkan Lahan Sekolah Rakyat, Kemensos Senang!

Sabtu, 19 Apr 2025 - 19:32 WITA

News

Tentang e-TR yang Kini Jadi Primadona MA-RI

Sabtu, 19 Apr 2025 - 18:23 WITA

Terduga pelaku (tegah) saat diamankan polisi.

News

Luka Lajang Berujung Tragedi Mematikan

Jumat, 18 Apr 2025 - 21:59 WITA