(Turut Berdukacita sedalam dalamnya /Suasana di rumah duka/ foto Insert)


Sinjai Insertrakyat.com – Kabar duka datang dari Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sinjai. Kepala Desa Samaturue, Palewai, S.E., dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu (1/3/2025) sekitar pukul 01.00 WITA di Puskesmas Samaenre, Kecamatan Sinjai Selatan.

Informasi ini cepat menyebar melalui grup WhatsApp dan media sosial, mengejutkan banyak pihak. Sekretaris Desa Samaturue, Dirham, membenarkan kabar tersebut dan menyebut bahwa almarhum diduga sempat ditangani oleh dokter, sebelum dinyatakan meninggal dunia.

“Benar, beliau meninggal dunia di Puskesmas Samaenre. Informasi dari aparat desa yang mengantar menyebutkan bahwa almarhum diduga sempat mendapat infus, namun kemudian dinyatakan tutup usia. Saat ini, jenazah telah berada di rumah duka,” ujar Dirham saat dikonfirmasi oleh Insertrakyat.com, Sabtu pukul 03.54 WITA.

BACA JUGA :  Sidang Tipikor "Tanam Pisang Tumbuh Sawit", Pejabat Pemkab Bangka Lempar Tanggung Jawab ke Dinas Perkebunan

Dirham juga menuturkan bahwa almarhum masih aktif menjalankan tugas pemerintahan seperti biasa dalam beberapa hari terakhir. Bahkan, pada Jumat (28/2), almarhum masih sempat melaksanakan salat Jumat dan berbincang dengan kepala dusun.

Seorang warga yang merupakan tetangga almarhum mengaku terkejut dengan kabar ini. “Saya kaget, karena tadi siang beliau masih terlihat sehat,” ungkapnya melalui sambungan telepon.

Salah satu kerabat, Sale, menyebut bahwa sebelum dibawa ke puskesmas, almarhum ditemukan dalam posisi duduk dan sujud di rumahnya. “Beliau kemudian dibawa ke Puskesmas Samaenre. Tak lama setelahnya terdengar kabar duka,”ucapnya.

BACA JUGA :  Menjaga Warisan Pemikiran Prof. Dr. Hasjim Djalal, M.A: Strategi Keberlanjutan Hukum Laut Indonesia

Plt Kepala Puskesmas (Kapus) Samaenre, Erna. Saat dikonfirmasi insertrakyat.com melalui WhatsApp, Kapus, Erna menyebut bahwa almarhum tiba di puskesmas dalam kondisi DOA (Death on Arrival). “Tadi Jam 00.45 dibawa ke pkm dalam kondisi DOA ( death on arrival),” ungkapnya.

Dirinya juga menyebut, terkait informasi apakah betul beliau meninggal saat dirawat di puskesmas Samaenre. Atau justru sebaliknya DOA. Erna menyatakan bahwa ia akan menanyakan kepada dokter yang menanganinya.

“Nanti saya tanya dokternya,” singkatnya, tepat pukul, 05.08 WITA.

Diketahui kata DOA (Death on Arrival)– (Huruf Kapital,-red) dalam istilah medis berarti pasien sudah dalam keadaan meninggal sebelum mendapat tindakan medis di fasilitas kesehatan. DOA dapat terjadi atau dikategorikan, saat pasien ditemukan meninggal di tempat kejadian atau dalam perjalanan menuju rumah sakit.

BACA JUGA :  Komang Merta Jiwa Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Undiknas University, Mahasiswa Penentu Masa Depan Bangsa

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Puskesmas Samaenre belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab wafatnya almarhum.

“Kalau terkait penyebab meninggalnya saya Tidak bisa memberikan konfirmasi.. Mungkin yang paling berwenang adalah dokter yang Menerima pasien tersebut,”tegas, Plt Kapus Samaenre.

Sementara itu, dari pantauan Tim insertrakyat.com di lokasi (rumah duka,-red) pukul 05.37 WITA, Sabtu, terlihat keluarga almarhum, kerabat, serta masyarakat setempat telah berdatangan ke rumah duka di Desa Samaturue, Jalan Nasional Poros Sinjai–Bulukumba.