Penulis: Mhd Iqbal|Editor : Bahtiar 

ACEH TIMUR, INSERTRAKYAT.com Aceh, yang dikenal sebagai Serambi Mekkah, kembali menegaskan identitas religius dan persatuannya melalui kegiatan dzikir dan doa bersama yang digelar Polres Aceh Timur, Polda Aceh. Acara berlangsung di Masjid Babuttaqwa Polres Aceh Timur, Kamis (14/8/2025) pagi, dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Kapolres Aceh Timur AKBP Irwan Kurniadi, S.I.K., menegaskan, kegiatan adalah bagian dari wujud rasa syukur atas nikmat-Nya. Dimana kemerdekaan yang diraih berkat rahmat Allah SWT dan perjuangan para pahlawan bangsa.

“Kemerdekaan yang dirasakan saat ini adalah anugerah yang harus diisi dengan pelayanan terbaik kepada masyarakat, penguatan persatuan, dan pembangunan moral bangsa,” kata Kapolres Aceh Timur.

Kegiatan tersebut dipandu langsung oleh Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Aceh Timur, Tgk. H. Hasanuddin, S.E., yang memimpin lantunan dzikir dan doa. Suara para peserta menggema di Masjid Babuttaqwa, memohon kepada Allah SWT agar Indonesia dijauhkan dari segala bala, dilimpahi rahmat, dan menjadi bangsa yang adil, makmur, sejahtera, serta penuh keberkahan.

Kesempatan itu mewujudkan sinergitas antara aparat keamanan dan tokoh agama dalam menjaga harmoni sosial. Di tengah dinamika global dan tantangan nasional, kegiatan religius seperti ini memperkuat kesadaran bahwa kemerdekaan harus dijaga dengan persatuan, pelayanan tulus, dan keteguhan iman.

Mengapa “Serambi Mekkah ?

Penyebutan Aceh sebagai Serambi Mekkah memiliki akar sejarah panjang. Julukan ini merujuk pada peran strategis Aceh sebagai pintu masuk penyebaran Islam di Nusantara sejak abad ke-13. Para ulama dari Timur Tengah, Gujarat, dan Persia kerap singgah di Aceh sebelum melanjutkan perjalanan ke Mekkah atau wilayah lain di Asia Tenggara.

Aceh juga dikenal sebagai pusat pendidikan Islam, perdagangan, dan diplomasi yang menjembatani dunia Melayu dengan Timur Tengah. Nilai-nilai keislaman yang kuat, tradisi dakwah yang berkesinambungan, serta komitmen terhadap syariat Islam menjadikan daerah ini simbol perpaduan antara iman, budaya, dan perjuangan.

Dalam menyongsong kemerdekaan RI, sejarah Aceh tercatat sebagai salah satu wilayah yang memberikan dukungan logistik, diplomasi, dan perlawanan terhadap penjajahan. Semangat ini selaras dengan nilai dzikir dan doa bersama yang digelar Polres Aceh Timur, mengingatkan generasi kini untuk menjaga kemerdekaan dengan persatuan dan moral yang kokoh. (*)