Tanah Datar, InsertRakyat.com — Indonesia semakin terang. Kabar baik itu kali ini  datang dari Sumatera Barat.

Kepada Insertrakyat.com, Pemerintah melalui Kementerian “Merah Putih”, menyatakan bahwa, dalam upaya memperkuat sistem mitigasi bencana dan meningkatkan keselamatan warga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun sembilan unit sabo dam di sekitar Gunung Marapi. Proyek ini menjadi bagian dari langkah sigap pemerintah untuk mengurangi risiko banjir lahar dan banjir bandang, terutama di Daerah Aliran Sungai (DAS) Anai.

Salah satu lokasi rencana proyek.

Menteri PUPR Dody Hanggodo dalam kunjungan kerjanya ke Sumatera Barat pada 2–4 Mei 2025 menegaskan, enam sabo dam akan dibangun di Kabupaten Tanah Datar, dan tiga lainnya di Kabupaten Agam. Masing-masing sabo dam diperkirakan menelan biaya sebesar Rp25 miliar.

BACA JUGA :  Menteri PU - PR Termiskin yang Kaya Keteladanan: Sutami, Arsitek Megaproyek Indonesia

“Kalau lahan sudah siap, Insya Allah segera dimulai pembangunan fisik sabo dam-nya. Ini penting demi perlindungan masyarakat dari risiko banjir lahar yang semakin nyata, mengingat kondisi Gunung Marapi yang masih aktif,” ujar Menteri Dody.

Dalam pemaparannya, Menteri Dody juga menyebut bahwa menurut informasi dari Komisi V DPR RI, saat ini terdapat sekitar satu juta meter kubik abu vulkanik di kawasan atas Gunung Marapi. Potensi bencana pun kian mengkhawatirkan jika tidak segera dilakukan intervensi teknis.

BACA JUGA :  Kejari Sinjai Menangkan Praperadilan Kasus Korupsi Irigasi Apparang, Perkara Dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor Makassar

Pembangunan sabo dam di DAS Anai akan mencakup masing – masing adalah 3 sabo dam di Batang Malana, 2 sabo dam di Batang Anai, 1 river training works di Batang Pagu-Pagu.

Menteri Dody saat memberikan keterangan pers di sela kunjungan kerja di Sumatera Barat.

Sementara itu, tiga sabo dam tambahan akan dibangun di Batang Katik, Kabupaten Agam.

Secara teknis, sabo dam dirancang untuk menahan sedimen material vulkanik sembari tetap mengalirkan air secara bertahap. Jika volume material melebihi kapasitas, aliran akan dialirkan melalui bagian atas bendungan (overtopping), guna menghindari bencana di wilayah hilir.

BACA JUGA :  Breaking News | Kementerian PU dan Ombudsman Teken MoU, Targetkan Zona Hijau Paripurna

Menteri Dody juga menginstruksikan kepada Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V untuk mempercepat realisasi pekerjaan lapangan sesuai rencana yang telah disusun.

 

Dalam kunjungan ini turut hadir Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade, Anggota Komisi V DPR RI Zigo Rolanda, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, Bupati Tanah Datar Eka Putra, serta Kepala BWS Sumatera V Naryo Widodo.

Dengan pembangunan sabo dam ini, pemerintah berharap Indonesia, khususnya Sumatera Barat, menjadi wilayah yang semakin tangguh dalam menghadapi bencana.