Makassar, InsertRakyat.com — Aliansi Rakyat dan Mahasiswa Indonesia kembali turun ke jalan. Mereka menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Polda Sulawesi Selatan, Selasa, (25/6) kemarin.
Tuntutan utamanya ialah penindakan atas dugaan penyalahgunaan BBM subsidi jenis solar. Marlo, jenderal lapangan aksi, menyatakan telah menelusuri lokasi yang diduga menjadi tempat penimbunan BBM subsidi. Dugaan tersebut mengarah pada lokasi di Jalan Tentara Pelajar, Kota Makassar.
Marlo menyebut timnya menemukan mobil tangki putih biru diduga berkaitan Dengan Penyalahgunaan BBM subsidi di lokasi tersebut. Lokasi itu, kata dia, berada di sebuah bangunan bertuliskan “Terima Kost”.“Kami cukup kaget, dari luar tampak biasa. Tapi di dalam ada tangki biru-putih,” ungkapnya.
Aliansi menduga aktivitas tersebut telah berlangsung cukup lama.Namun, aparat dinilai belum melakukan langkah penegakan hukum yang tegas.“Tipidter terkesan tumpul, tidak responsif terhadap dugaan pelanggaran ini,” kata Marlo.
Kekecewaan Mahasiswa meluap terhadap kinerja Tipidter Polda Sulsel. Mereka juga menyindir kinerja Tipiter.“Kami heran, kerja Tipidter ini sebenarnya apa?” ujar Marlo di tengah orasi.
Unjuk rasa sempat diwarnai ketegangan.
Adu mulut dan dorong-dorongan terjadi antara massa aksi dan petugas keamanan. Namun, situasi dapat dikendalikan dan massa tetap melanjutkan aksi secara damai.
Sekitar pukul 11.00 WITA, perwakilan pengunjuk rasa diterima dalam forum audiensi oleh pihak Polda Sulsel. Dalam pertemuan tersebut, mereka menyerahkan data/informasi terkait dengan dugaan pelanggaran pihak perusahaan atau PT yang mereka tuding.
Marlo menegaskan, yang didesak adalah pemeriksaan menyeluruh terhadap pemilik perusahaan dan kendaraan terkait.
“Jangan hanya sopir mobilnya, (tangki biru). Pemilik PT juga harus diperiksa,” ujar Marlo. Usai audiensi, massa menegaskan kembali tuntutan mereka di depan gedung Polda. Mereka meminta Ditkrimsus Polda Sulsel tidak main-main dengan proses hukum atas dugaan ini.“Kami tegaskan, ini dugaan serius. Jangan dianggap sepele,” ucap Marlo menutup orasinya.
Aliansi menyatakan akan terus mengawal persoalan tersebut. (Ar/red).