Jakarta, InsertRakyat.com – Kinerja Polres Bombana menuai sorotan publik. Polres Bombana dinilai belum serius dalam menangani aktivitas tambang emas diduga ilegal, di kawasan hutan produksi terbatas Kecamatan Rarowatu Utara.
Aktivis sekaligus akademisi angkat bicara, mereka menilai aparat penegak hukum terkesan membiarkan pelanggaran hukum berlangsung di depan bibir bisu, dan mata.
“Sampai hari ini, informasi dari Masyarakat, bahwa aktivitas tambang ilegal diduga masih berlangsung. Padahal PT. Panca Logam Makmur belum mengantongi PPKH, RKAB sah, dan bahkan menunggak PNBP sejak 2022,” tegas Salfin Tebara, S.Ap., Kabid Informasi dan Komunikasi Himpunan Mahasiswa Sultra (HIMA Sultra)–Jakarta, Sabtu (17/5).
Menurut Salfin, publik sempat mengapresiasi penindakan oleh Polda Sultra pada Juli 2024 yang menyita enam alat berat milik PLM. Namun ironisnya, delapan belas bulan kemudian, ekskavator baru kembali beroperasi di lokasi yang sama dengan pengawalan aparat.
“Penertiban itu sekarang tampak seperti teatrikal. Alat berat baru berdatangan, aktivitas terus berjalan, tapi Polres Bombana memilih diam,” ujarnya.
Salfin bahkan menyebut penerapan hukum yang adil di Bombana masih sulit dirasakan. Di sana penertiban dari APH terkait aktivitas tambang, ibarat macan ompong, taringnya tak lagi menggigit, hanya menggertak. Ia menuding adanya pembiaran sistematis oleh aparat, dan mendesak Kapolres Bombana untuk tidak mengabaikan fakta hukum di lapangan.
“Pasal 56 KUHP jelas, pembiaran bisa dipersamakan dengan turut serta dalam kejahatan. Jangan sampai penegakan hukum hanya tajam ke masyarakat kecil, tapi tumpul terhadap korporasi besar,” jelasnya.
Salfin meminta Kapolri turun tangan, mengevaluasi kinerja Kapolres Bombana, serta memerintahkan audit independen terhadap seluruh penanganan perkara tambang PLM. Ia menegaskan bahwa kepercayaan publik terhadap kepolisian dipertaruhkan.
“Jangan sampai publik melihat ini sebagai pola pembiaran,” ujarnya.
Salfin mendorong Audit lingkungan oleh lembaga independen dengan melibatkan masyarakat lokal sebagai bagian dari sumber terpercaya. Kapolres Bombana masih malu – malu mengutarakan Keterangan resminya terkait hal ihwal masyarakat yang disuarakan oleh Aktivis, Aktivis menanti tanggapan Kapolres di ruang publik. (Tim).