BANDA ACEH, INSERTRAKYAT.COM — Aceh kembali menunjukkan kapasitasnya sebagai provinsi yang siap menjadi pusat perhelatan akbar umat Islam. Tim dari Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) tiba di Banda Aceh, Jumat (24/10/2025), utusan Presiden Prabowo Subianto itu bertujuan untuk meninjau kesiapan Aceh sebagai calon tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional 2028. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari proposal resmi Pemerintah Aceh yang telah diserahkan dalam Rapat Koordinasi Nasional Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) pada 11 Oktober lalu.

Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Zahrol Fajri, S.Ag., M.H., menyampaikan bahwa tim Kemenag akan meninjau enam lokasi utama yang diusulkan sebagai venue MTQ. Keenam lokasi tersebut adalah Stadion Harian Bangsa, Masjid Raya Baiturrahman, Lapangan Blang Padang, Balai Meuseuraya, Taman Ratu Safiatuddin, serta dua kampus besar di Banda Aceh, yakni UIN Ar-Raniry dan Universitas Syiah Kuala. Semua lokasi disiapkan untuk menampung ribuan peserta, juri, dan pengunjung, sekaligus menampilkan Aceh yang nyaman, aman, dan religius.
Sekda Aceh, M. Nasir, S.IP., MPA, menegaskan bahwa pencalonan Aceh sebagai tuan rumah MTQ Nasional 2028 merupakan arahan langsung Gubernur Aceh. Kesuksesan Aceh menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh–Sumut menjadi bukti nyata bahwa Aceh mampu mengelola even nasional berskala besar.
“PON kemarin berjalan sukses dan menjadi pembuktian bahwa Aceh aman, nyaman, dan siap menjadi tuan rumah even nasional. MTQ Nasional 2028 akan menjadi momentum berikutnya untuk menunjukkan Aceh yang damai dan religius,” ujar Nasir.
Sekda Aceh menambahkan, dukungan masyarakat terhadap pencalonan ini solid. Wali Nanggroe, MPU, DPRA, Forkopimda, tokoh agama, hingga masyarakat umum menyatakan komitmen penuh.
“Ini bukan hanya keinginan pemerintah, tapi aspirasi kolektif masyarakat Aceh. Kami ingin menunjukkan Aceh tidak hanya religius, tetapi juga siap menyambut seluruh kafilah dari penjuru Indonesia,” tegasnya.
Ketua Tim Kemenag RI, Dr. H. Ahmad Rizal Rangkuti, S.Q., M.A., menekankan bahwa kunjungan ini untuk memastikan kesiapan Aceh dari sisi venue, akomodasi, dan transportasi. Meski beberapa provinsi lain juga menyatakan minat menjadi tuan rumah MTQ 2028, Aceh adalah satu-satunya yang telah menyerahkan proposal lengkap secara resmi.
“Pasca audiensi Gubernur Aceh dengan Menteri Agama, diharapkan keputusan resmi tuan rumah MTQ 2028 keluar pada awal 2026,” jelas Ahmad Rizal.
Secara historis dan kultural, Aceh memiliki nilai strategis. Terakhir kali menjadi tuan rumah MTQ Nasional pada 1981, Aceh dikenal dengan masyarakat yang religius, disiplin, dan menjunjung tinggi tradisi Islam. Nilai-nilai ini menjadi modal penting untuk suksesnya penyelenggaraan MTQ Nasional 2028.
Turut hadir pada pertemuan tersebut, Kepala Kanwil Kemenag Aceh Drs. H. Azhari, M.Si., Asisten I Setda Aceh Drs. Syakir, M.Si., Kepala Biro Isra Drs. Yusrizal Zainal, M.Si., serta Kepala Biro Hukum Muhammad Junaidi, S.H., M.H.
Telah banyak kesiapan venue, dukungan pemerintah dan masyarakat, Aceh siap tampil gemilang sebagai tuan rumah MTQ Nasional 2028, sekaligus menegaskan posisi Aceh sebagai pusat religius dan budaya Islam di Indonesia.
Penulis: Rifqi












































