BANDA ACEH INSERTRAKYAT.com — Pemerintah Aceh resmi mengajukan revisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2025. Perubahan ini dimaksudkan menyesuaikan arah kebijakan pembangunan sekaligus memperkuat fokus pada program prioritas.

Lebih jelasnya, akhir pekan September 2025 kemarin, terungkap dalam nota keuangan, pendapatan daerah ditetapkan sekitar Rp10,64 triliun. Angka ini menurun dibandingkan anggaran murni. Sementara belanja daerah naik menjadi Rp11,11 triliun. Lonjakan belanja ini dinilai sebagai ruang fiskal baru untuk mempercepat program strategis.

Sejumlah sektor menjadi perhatian utama. Pertama, penyediaan bonus bagi atlet dan pelatih yang berprestasi di tingkat nasional. Kedua, pemenuhan gaji dan tunjangan bagi CPNS serta PPPK formasi 2025.

Ketiga, program penanggulangan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, serta pengendalian inflasi. Keempat, penguatan sumber daya manusia. Kelima, dukungan hilirisasi sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi rakyat.

Pemerintah Aceh berharap pembahasan bersama DPR Aceh berlangsung konstruktif. Targetnya, revisi APBA dapat segera disahkan dan memberi dampak langsung bagi masyarakat.

“Perubahan anggaran ini bukan sekadar angka, tetapi keberpihakan. Prioritas kita jelas: kesejahteraan masyarakat Aceh,” tegas Sekretaris Daerah Aceh.

(Rifqi).