INSERTRAKYAT.com, Dumai, — TNI AL gagal menangkap pelaku. Namun berhasil menyita narkotika jenis sabu di perairan Dumai.
Dikutip pres release Puspen TNI, Kolonel Laut (P) Agung Saptoadi yang diterima redaksi pada Selasa, (10/6) malam.
Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Lanal Dumai disebut telah menyita 48,54 kilogram sabu dari jaringan Malaysia.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Barang bukti ditemukan dalam dua tas ransel hitam, dibuang pelaku saat pengejaran berlangsung.
Lokasi penemuan berada di perairan Kuala Parit Paman, Kelurahan Tanjung Palas, Dumai Timur.
Operasi ini berawal dari informasi intelijen tentang rencana penyelundupan melalui jalur laut Dumai.
Komandan Lanal Dumai Kolonel Laut (P) Abdul Haris mengerahkan tim laut dan darat gabungan.
Tim laut menggunakan Patkamla RBB, Sea Rider 85, dan speed boat patroli milik TNI AL.
Tim darat melakukan penyekatan di pesisir Pantai Mundam, titik potensial pendaratan pelaku.
Petugas mendeteksi pergerakan mencurigakan dari speed boat tak dikenal, bermanuver tidak wajar.
Saat didekati, kapal pelaku menabrak Patkamla hingga tenggelam, lalu kabur ke arah berbeda.
Sebelum melarikan diri, pelaku membuang dua tas hitam ke laut, diduga berisi narkotika.
Tim F1QR menyisir perairan dan berhasil menemukan dua tas berisi total 44 bungkus sabu.
Hasil uji laboratorium Bea Cukai Dumai menunjukkan sabu tersebut mengandung methamphetamine murni.
Selain itu, speed boat tiga mesin ditemukan kosong di Sungai Kadur, diduga milik pelaku.
Hingga kini, identitas pelaku belum diketahui, dan pengejaran masih dilakukan secara intensif.
Dalam konferensi pers, Kolonel Haris menegaskan pentingnya respons cepat TNI dalam operasi laut.
Ia menyebut keberhasilan ini bukti efektivitas F1QR dalam menanggulangi ancaman lintas negara.
Pihak TNI AL menilai kasus ini sebagai bagian dari jaringan penyelundupan narkoba internasional.
Sabu yang disita diperkirakan bernilai Rp72,81 miliar jika beredar di pasar gelap domestik.
Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi menyampaikan apresiasi atas keberhasilan operasi F1QR Dumai.
Menurutnya, keberhasilan ini mencerminkan profesionalisme dan komitmen TNI melawan kejahatan narkotika.
Operasi ini diperkirakan menyelamatkan sekitar 242.700 jiwa dari ancaman penyalahgunaan narkoba.
TNI menegaskan komitmennya menciptakan zona laut bersih narkoba sejalan dengan visi nasional.
TNI AL akan terus bersinergi dengan instansi lain menjaga kedaulatan dan keamanan maritim Indonesia. (*).