SINJAI,– Proyek infrastruktur jalan Hotmix yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sinjai menuai sorotan Masyarakat. Selasa, (6/5/2025).

Talud sepanjang kurang lebih 10 meter ambruk, sementara beton yang digunakan bahkan dapat dihancurkan dengan tangan kosong. Kualitas material yang dipakai menimbulkan tanda tanya besar, mengingat proyek ini menelan anggaran miliaran rupiah dari uang negara.

Pekerjaan ini dilaksanakan pada tahun anggaran 2023 dan rampung di awal 2024. Namun, baru hitungan bulan setelah proyek dinyatakan selesai, kerusakan sudah terlihat signifikan: talud Ambruk, aspal mulai retak dan menyusut, tepat di bagian tikungan yang padat dilalui kendaraan.

BACA JUGA :  Pengelolaan Aset RSUD Sinjai Disorot, Aktivis Minta Aparat Telusuri Dugaan Ketimpangan, Ada Nilai Rp 12 Miliar

Pantauan Insertrakyat.com di lokasi menunjukkan indikasi kuat bahwa mutu pekerjaan tidak sesuai harapan masyarakat. “Kalau ini benar dicampur enam banding satu, jelas tidak akan kuat. Baru dipegang saja sudah hancur,” ujar sejumlah Masyarakat yang ditemui di lokasi, Senin (5/5/2025).

Mereka pun menyayangkan tidak adanya tindak lanjut dari pihak pelaksana maupun instansi terkait. “Sudah lama rusak, (sejak 2024), tapi tidak ada perbaikan. Kami minta Bupati dan Wakil Bupati turun meninjau langsung dan memanggil Dinas PU serta kontraktornya. Jangan dibiarkan seperti ini, kita berharap ada perbaikan secepatnya,” harapnya.

BACA JUGA :  Breaking News| Proyek Pemda Sinjai Alami Kerusakan, Masyarakat Berharap Bupati dan Wabup Peka

BACA SELENGKAPNYA: Breaking News| Proyek Pemda Sinjai Alami Kerusakan, Masyarakat Berharap Bupati dan Wabup Peka

Di tengah sorotan Masyarakat, mereka juga menyinggung agar proyek ini mendapat atensi dari Aparat Penegak Hukum seperti Kejaksaan Negeri Sinjai. “Dengan nilai anggaran yang tak kecil, namun hasil fisik yang demikian buruk, bukan tak mungkin ada hal yang luput dari pengawasan,”pungkasnya.

BACA JUGA :  Dugaan Korupsi Proyek Irigasi Borongpao, Polres Sinjai Panggil Dinas PUPR

Publik pun mulai bertanya: di mana pengawas teknis. Sejauh mana tanggung jawab rekanan. Dan apakah proses pekerjaan sudah sesuai dengan prosedur.

SC Foto dan Video Insertrakyat.com

Masyarakat berharap agar pihak berwenang segera turun tangan, mengusut dan menindak jika ditemukan kelalaian atau indikasi penyimpangan. (S/A).