Lhokseumawe, InsertRakyat.com — Diakui Negara, Panglima Hukom Nanggroe adalah gelar Kehormatan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian. Senin, 1 Desember 2025.

Sebelumnya, Mendagri Tito bergerak cepat meninjau penanganan darurat banjir di Kota Lhokseumawe, Aceh, Minggu (30/11/2025).

Berdasarkan informasi yang diperoleh INSERTRAKYAT.COM. Hanya satu menit setelah menerima laporan, Mendagri langsung turun tangan untuk memastikan kondisi infrastruktur, ketersediaan logistik, serta akses transportasi dan listrik bagi warga terdampak di Lhokseumawe.

Keterangan resmi Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen), Benni Irwan menjelaskan bahwa, dari Banda Aceh, Mendagri bersama Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Safrizal ZA menuju Lhokseumawe menggunakan transportasi udara. Sebab, akses jalur darat terputus akibat jembatan rusak di beberapa titik.

BACA JUGA :  Kak Na Salurkan Bantuan Tanggap Darurat untuk Warga Terdampak Banjir Lhokseumawe

“Saya dapat informasi bahwa jembatan di Kota Lhokseumawe, Aceh Utara, dan Bireuen terputus baik dari arah Banda Aceh maupun Medan,” kata Panglima Hukom saat berdialog dengan warga di Masjid Islamic Center.

Beliau menegaskan kedatangannya untuk memeriksa bandara, dermaga, jalan utama, serta percepatan pemulihan jaringan listrik. Ia juga berdiskusi langsung dengan Wali Kota untuk mengidentifikasi kebutuhan mendesak di lapangan.

Ia menilai pasokan logistik harus segera ditambah. “Untuk makanan, ini yang saya bawa siang ini. Saya sampaikan agar logistik ditambah: pangan, pakaian, kebutuhan bayi, pampers, hingga BBM,” tegas Tito.

BACA JUGA :  Ulasan Tentang Muhammad Tito Karnavian

Mendagri juga memperhatikan kondisi BBM di Lhokseumawe. Meski antrean SPBU tidak sepanjang Pidie Jaya, ia menekankan perlunya penguatan stok.
“Lebih baik kelebihan daripada kekurangan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Mendagri menyerahkan bantuan berupa susu bayi, minyak goreng, diaper, dan bahan pangan. Ia menyebut bantuan itu bersifat simbolis untuk mendorong keterlibatan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta.

Selanjutnya Mendagri Tito meminta Pemda segera menghitung kebutuhan logistik minimal untuk dua minggu ke depan mengingat akses jembatan belum pulih. “Hitung barangnya apa, jumlahnya berapa. Minimal dua minggu bertahan, karena kita belum tahu kapan jembatan selesai,” imbuh Mendagri.

BACA JUGA :  Mendagri Tito Terima Gelar Kehormatan “Petua Panglima Hukom” dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh

Ia juga menyampaikan bahwa Kementerian Pertahanan telah menginstruksikan TNI membangun jembatan darurat, sebagaimana laporan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin saat meninjau lokasi banjir di Pidie Jaya.

“Beliau sudah memerintahkan jajaran TNI membuat jembatan sementara yang kuat untuk dilalui kendaraan besar. Kita berharap segera selesai,” tegas Tito.

Mendagri optimistis distribusi bantuan akan lancar apabila jembatan sementara selesai dikerjakan. Sambil menunggu perbaikan struktur, pemerintah memprioritaskan pemenuhan logistik warga terdampak. “Kami prihatin dan berduka, tapi kita bekerja keras untuk menyelesaikan masalah ini,” tutupnya.