Kantor UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Sinjai berada di Jalan Jenderal Sudirman. (Insertrakyat.com/Foto/S. ©).
SINJAI – Bupati Sinjai, Hj. Ratnawati Arif mengatakan bahwa HIV/AIDS merupakan persoalan kesehatan yang juga membawa dampak sosial. Karena itu, penanganannya harus dilakukan secara serius melalui edukasi dan deteksi dini.
“Edukasi dan deteksi dini dapat memutus mata rantai penyebaran HIV/AIDS, terutama di kalangan ASN sebagai garda terdepan pelayanan publik dan teladan bagi masyarakat,” kata Hj. Ratnawati saat membuka kegiatan sosialisasi di Ruang Pola Kantor Bupati Sinjai.
“Sebagai ASN, kita harus memberi contoh dalam mencegah dan menangani penyakit menular seperti HIV/AIDS,” masih Bupati Sinjai.

Senada, Ketua KPA Kabupaten Sinjai yang juga menjabat Wakil Bupati, A. Mahyanto Mazda, turut memberikan penjelasan mengenai kondisi terkini penyebaran HIV/AIDS di daerah.
Ia menyebutkan, hingga pertengahan Juni 2025, tercatat 37 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Sinjai. Sebanyak 94,59 persen penderita berada di kelompok usia produktif, yang artinya masih aktif secara sosial dan ekonomi.
“Dari data yang kami miliki, tren penularan HIV telah mengalami pergeseran,” ungkap Mahyanto.
Ia menjelaskan, sebagian besar penderita saat ini berasal dari kelompok Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL), menggeser kelompok pengguna narkoba suntik atau pekerja seks yang sebelumnya dominan.
Rincian jumlah kasus menunjukkan: 20 orang (54,05%) berasal dari kelompok LSL, 9 orang penderita TBC, 2 ibu hamil, 2 dari populasi umum, serta masing-masing 1 orang dari pasangan dan anak ODHIV.
“Selama Januari hingga pertengahan Juni tahun ini saja, tercatat 11 kasus baru. Ini bukan angka kecil,” jelasnya.
Menurut Mahyanto, penanganan HIV/AIDS tidak bisa hanya difokuskan pada aspek medis. Ia menilai, persoalan ini menyentuh dimensi sosial, ekonomi, hingga moral masyarakat.
Oleh sebab itu, Mahyanto mendorong keterlibatan aktif lintas sektor, agar penanggulangan berjalan menyeluruh dan berkelanjutan.

Menariknya, Sosialisasi ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Sinjai dalam memperkuat kesadaran pencegahan HIV/AIDS, khususnya di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai elemen penting birokrasi pelayanan publik.
Kegiatan dilaksanakan pada Selasa, 17 Juni 2025, oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai bekerja sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sinjai. Acara dipusatkan di Ruang Pola Kantor Bupati dan dihadiri ratusan ASN dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD). Hadir langsung Kadis Kesehatan, dr. Emmy Kartahara Malik.
Dalam kegiatan ini, peserta juga mendapatkan materi edukasi yang disampaikan secara interaktif. Materi mencakup cara penularan HIV, metode pencegahan, gejala klinis, tahapan pengobatan, serta pentingnya peran dukungan sosial bagi ODHA (Orang dengan HIV/AIDS).
Di sela kegiatan, para ASN juga diberikan fasilitas layanan skrining HIV/AIDS secara sukarela dan gratis. Skrining dilakukan langsung oleh tim medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai.
Kadis Nyatakan Upaya Serius Tangani HIV/AID, TBC dan Stunting.
Sebelumnya, beberapa pekan lalu (Akhir Mei-red), saat ditemui Insertrakyat.com di Kantor UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Sinjai, Kepala Dinas Kesehatan dr Emy menyatakan bahwa, terkait dengan HIV /AIDS, TBS dan Stunting telah menjadi perhatian khusus oleh Pemda Sinjai.
“Program ini kita prioritaskan.”Kita di Pemda Sinjai melalui Dinas Kesehatan terus melakukan upaya pencegahan dan penanganan secara serius. Kita melibatkan semua unsur terkait, termasuk di desa,”tutur dr Emy di ruang kerjanya, tepat pukul 17.10 WITA, (26/5/2025).
Hanya saja saat ditanya terkait dengan rincian data. Kadis Kesehatan Sinjai menegaskan pihaknya akan menyampaikan secara terbuka setelah data terbaru telah dirilis oleh pusat data kesehatan. “Akan kita sampaikan kepada publik, takutnya kami salah data,”tegasnya. (*/S).