INASERTRAKYAT.COM, JAKARTA, —  Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (PERMAHI) menyoroti kinerja DPR. Organisasi mahasiswa hukum terbesar di Indonesia ini menilai DPR nyaris gagal menjalankan tugas pokok. Ahad, (31/8/2025).

Aktivis hukum Rifqi Maulana, S.H., Ketua PERMAHI, menyatakan bahwa DPR sudah kehilangan legitimasi moral di hadapan masyarakat. Sebaliknya juga ia berharap agar DPR punya kinerja bersinar demi kepentingan publik dan masyarakat.

“DPR tidak layak disebut lembaga terhormat jika ketika rakyat menyampaikan keluhan justru tidak hadir dan malah menghina rakyat. Itu pengkhianatan terhadap amanah konstitusi, pada DPR kita harapkan punya kinerja bersinar” tegas Rifqi.

BACA JUGA :  Kepala BKN Prof. Zudan Tegaskan Percepatan Pengangkatan PPPK dalam RDP DPR RI

Menurutnya, DPR kini lebih banyak menjadi beban negara ketimbang menjalankan fungsi legislasi, pengawasan, dan anggaran. Hal ini semakin ironis karena setiap anggota DPR menikmati gaji dan tunjangan jumbo.

“Bagaimana mungkin DPR menerima gaji serta tunjangan di atas Rp100 juta per bulan, sementara kerja nyata untuk rakyat nyaris tidak terlihat? Ini tidak pantas dan menyakitkan bagi rakyat yang mereka wakili,” lanjut Rifqi.

BACA JUGA :  Indonesia Darurat Korupsi, Penyair Kritisi Lewat Karya Puisi

Selain itu, PERMAHI menyoroti beberapa masalah serius terkait DPR. Saat rakyat turun ke jalan menyampaikan aspirasi, kehadiran DPR justru terasa absen sehingga fungsi representasi sama sekali tidak berjalan. Penggunaan alat negara seperti Brimob pun dinilai salah arah, karena seharusnya aparat tersebut melindungi warga, bukan menimbulkan korban. Selain itu, transparansi penggunaan dana publik menjadi pertanyaan besar; rakyat berhak tahu apakah uang pajak mereka benar-benar digunakan untuk pelayanan masyarakat atau hanya untuk menyokong citra politik DPR. Akhirnya, keterlibatan aktif masyarakat dalam politik sangat diperlukan agar suara rakyat didengar, bukannya diabaikan.

BACA JUGA :  PERMAHI Apresiasi Kinerja Polres Aceh Timur dalam Menjaga Kondusifitas Ramadan

PERMAHI menegaskan, bila DPR terus melenceng dari tupoksinya, maka pembubaran DPR adalah opsi yang harus dipertimbangkan.

“Lebih baik DPR dibubarkan daripada menjadi simbol kosong yang hanya menguras uang negara. Rakyat butuh wakil sejati, bukan sekadar goyang – goyang di parlemen,” pungkas Rifqi yang juga merupakan Jurnalis liputan khusus dan Investigasi media Insertrakyat.com. (Penulis : Romi | Editor Supriadi Buraerah).

TERBARU

PILIHAN