Aceh – Beredar video viral dan sangat mengemparkan, diduga sepasang pasangan mesum asal Aceh, melakukan hubungan layaknya suami istri yang diduga sengaja ditayangkan live di platform tik tok dan di tonton ribuan orang dengan beragam komentar.

Meski pun viral di medsos, tapi anehnya aksi pornografi terang – terangan diduga dilakukan warga Aceh itu sepi di pemberitaan.

Potongan adegan tidak pantas itu pun kini viral di berbagai platform media sosial milik sejumlah netizen khususnya tik- tok, diantaranya ada yang mengecam, namun mirisnya lagi tidak sedikit yang bersorak sorai seakan mendukung aksi bejad tersebut.

Saat ini tim investigasi yang terdiri dari sejumlah awak media dan LSM di Aceh sedang berupaya membantu aparat kepolisian mengumpulkan barang bukti berupa data video asli, pemilik akun serta kesaksian para warga dunia maya, terutama identitas lengkap para terduga pelaku aksi bejad itu untuk diseret ke ranah hukum.

BACA JUGA :  Unit PPA Satreskrim Polres Aceh Selatan Serahkan Dua Tersangka Kasus Pelecehan Seksual terhadap Anak ke Kejari

Dari pantauan awak media, ribuan netizen di Aceh melancarkan kecaman keras atas video tidak pantas yang sangat mencoreng citra daerah Aceh yang dikenal sangat religius itu.

Apalagi aksi bejad layaknya hubungan suami istri seperti itu tidak pernah ditemukan sebelumnya ditayangkan secara live di seluruh dunia.

Ada pun kecaman dan desakan agar para pelaku diseret ke jeruji besi pun datang dari pemerhati sosial asal Aceh Timur, Mahyeddin, ia mendesak penegak hukum segera memproses perbuatan cabul yang sangat menjijikan itu.

BACA JUGA :  Kejagung Tuntaskan Tahap II Kasus Migas Pertamina, 9 Tersangka Resmi Ditahan

” Kami minta penegak hukum segera menangkap para pelaku, hukum berat dan jangan dikasi ampun, jangan sampai selesai dengan materai Rp. 10.000,- karena ini sudah sangat keterlaluan dan biadab, buat malu Aceh aja, ” Kata pria yang akrab disapa Tgk. Aceh itu, Jumat 25 Juli 2025.

Dia juga sangat menyesalkan pemerintah Aceh dalam hal ini pihak terkait khususnya penegak hukum terutama petugas WH di Aceh sangat lemah dalam hal tindakannya di kasus kejahatan asusila di medsos, padahal menurutnya berbagai kerusakan yang dilakukan netizen asal Aceh sudah cukup banyak dan terjadi selama bertahun-tahun.

” Mengapa penegak hukum bisa selemah itu seperti tidak peduli, padahal kerusakan di depan mata sudah cukup parah, apakah mereka malah menikmatinya? Padahal mulai dari netizen yang hobi temeunak (memaki) sampai yang berbuat maksiat di media sosial di Aceh sudah cukup banyak dan tak terhitung lagi jumlahnya,” ketus Tgk. Aceh.

BACA JUGA :  Komisi III DPR-RI dan Presiden Prabowo Apresiasi Kiprah Polri, Panen Raya Jagung Sabet Isu Dunia

Dia juga berharap para ulama dan para elit Aceh bisa lebih keras terhadap prilaku yang sifatnya merusak moral bangsa, terutama kejahatan maksiat yang dilakukan para netizen yang nyaris tak terkendali.

” Kami berharap ulama dan para pemimpin Aceh lebih keras lagi bertindak terkait kejahatan di media sosial seperti itu, agar tidak menghancurkan moralitas bangsa,” Tutup putera asli Idi Rayeuk tersebut. (Tim)