JAKARTA, INSERTRAKYAT.com – Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) mengoptimalkan tujuh kanal penyaluran beras SPHP atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan di seluruh wilayah Indonesia.
Tujuannya menekan potensi kenaikan harga beras di daerah.
Permintaan ini disampaikan Tito saat menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Harga Beras di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (20/10/2025).
Tujuh kanal penyaluran beras SPHP meliputi pengecer di pasar rakyat, Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih, outlet pangan binaan, Gerakan Pasar Murah (GPM) Pemda, outlet BUMN, outlet instansi pemerintah, Rumah Pangan Kita (RPK) Perum Bulog, serta swalayan atau toko modern.
“Tugas Pemda adalah operasi rutin. Distribusi beras SPHP tetap berjalan melalui tujuh jalur yang telah ditetapkan,” kata Tito.
Mendagri menekankan peran Pemda dengan BUMD pangan dan program GPM agar sinergi dengan BUMN pangan, TNI, Polri, serta instansi pemerintah dengan jaringan distribusi kuat.
Selain itu, promosi beras SPHP oleh Perum Bulog dan jalur distribusi Bapanas serta ritel modern harus dimaksimalkan agar penyaluran cepat sampai ke masyarakat.
“Operasi khusus dilakukan di daerah dengan kenaikan harga beras di atas 1 persen. Saat ini, hanya 16 daerah yang termasuk,” ujar Tito.
Mendagri juga menyinggung inflasi nasional. Data September 2025 menunjukkan inflasi year-on-year (YoY) 2,65 persen. Angka ini dinilai cukup baik bagi produsen maupun konsumen.
Dua penyumbang utama inflasi adalah sektor perawatan pribadi dan jasa lainnya, serta sektor makanan, minuman, dan tembakau. Komoditas penyumbang signifikan, antara lain emas perhiasan, yang naik 40 persen dan memengaruhi harga di Indonesia.
Untuk kelompok pangan, komoditas yang perlu diwaspadai mencakup cabai merah, bawang merah, telur ayam ras, dan daging ayam ras.
Harga beras secara umum masih terkendali, namun di delapan kabupaten tercatat kenaikan di atas 2 persen: Intan Jaya, Barito Timur, Pulang Pisau, Bima, Puncak Jaya, Tangerang, Sukabumi, dan Sumba Tengah.
Rakor dipimpin Menteri Pertanian sekaligus Kepala Bapanas Andi Amran Sulaiman. Hadir langsung Menteri Perdagangan Budi Santoso, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, dan Dirut Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan para kepala daerah di seluruh Indonesia mengikuti secara daring.
Penulis: Agy