Jakarta, InsertRakyat.com – Sektor pariwisata Indonesia, di era Kabinet Merah Putih, Presiden RI, Prabowo Subianto, kembali menunjukkan geliat positif di mata Masyarakat Internasional.

Berdasarkan laporan resmi Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, tercatat sebanyak 1,89 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sepanjang Januari hingga Februari 2025.

Angka ini meningkat 13 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya dengan angka 1,68 juta kunjungan.

Evaluasi ini senada dengan data perlintasan dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Sabtu, (3/5/2025).

“Kementerian optimistis, target kunjungan dapat tercapai berkat kerja sama lintas sektor dan upaya intensif dalam promosi serta perbaikan kualitas layanan.

Hal tersebut ditegaskan oleh Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, seperti dikutip Insertrakyat.com melalui Humas Kemenpar, di Jakarta, Jum’at, malam.

Meski secara umum terjadi penurunan pergerakan masyarakat selama libur Lebaran 2025 sebesar 4,67 persen (154,62 juta pergerakan dibanding 162,2 juta pada 2024). Sejumlah destinasi wisata justru mengalami lonjakan kunjungan yang signifikan.

BACA JUGA :  Besok, Pemerhati Anti Korupsi Demo di Mapolda Sulsel Terkait Proyek D.I Borong Pao Sinjai Timur

Di Jakarta, TMII mencatat kenaikan 46 persen, sementara Candi Prambanan di Yogyakarta naik 42 persen, dan Kebun Binatang Surabaya tumbuh 7 persen dari tahun sebelumnya.

Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa menjelaskan bahwa perubahan pola perjalanan masyarakat tahun ini diimbangi dengan peningkatan minat wisata domestik.

“Dilihat dari Kunjungan wisman selama Lebaran turut naik sebesar 3,10 persen, dengan angka sementara mencapai 260 ribu kunjungan,” ungkapnya.

Saat ini Indonesia terus mengukuhkan posisinya sebagai destinasi unggulan di panggung internasional.

Dimana, pertemuan UN Tourism CAP-CSA ke-37 pada 15–16 April di Jakarta menjadi bukti.

Bahkan, acara ini diikuti oleh 161 delegasi dari 30 negara.

BACA JUGA :  Inilah Tiga Prinsip Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid

Pertemuan ini membahas inovasi, investasi hijau, dan ekonomi sirkular sebagai tema utama.

Selain itu, peluncuran pedoman investasi bertajuk “Tourism Doing Business, Investing in Indonesia”, memantik hasil kerja sama UN Tourism dan Kemenpar.

Gagasan ini menjadi langkah strategis memperkuat daya tarik investasi sektor pariwisata di Indonesia, khususnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan destinasi regeneratif.

Belum berhenti sampai disitu, partisipasi Indonesia di World Expo 2025 Osaka mengusung tema “Thriving in Harmony: Nature, Culture, Future” pun mewarnai kebersihan Indonesia.

Kegiatan ini mempertemukan pelaku industri, pakar pariwisata, dan promotor budaya dalam misi besar memperkenalkan potensi Indonesia ke kancah global.

Indonesia juga menampilkan Wastra Nusantara sebagai identitas kultural dalam pameran bertema “Traditional Textiles: Sailing Through Colors” yang digelar baru – baru ini.

BACA JUGA :  Kapolres Sinjai Dorong Perwira Aktif di Lapangan, Perkuat Sinergi untuk Kamtibmas

Tak lama kemudian, gerakan Wisata Bersih pada April 2025 yang digelar di Labuan Bajo dan Lombok menunjukkan komitmen positif pemerintah dalam mengelola destinasi secara dewasa dan berkelanjutan.

Kegiatan ini melibatkan lebih dari 1.900 peserta dan berhasil mengumpulkan 1,1 ton sampah.

Imbasnya, (Sampah,-red), kini diperhatikan secara komprehensif.

Pemkab Manggarai Barat, lantas merancang kebijakan larangan penggunaan botol plastik air minum kemasan.

Sementara itu, Menpar menyatakan bahwa berbagai proyek strategis, termasuk Indonesia Tourism Development, telah mencapai tahapan implementasi.

“Pertumbuhan kunjungan yang positif, diplomasi pariwisata aktif, dan promosi kreatif di level internasional, menunjukkan transformasi.

“Sektor pariwisata di Indonesia tengah berjalan ke arah yang tepat. (Inklusif, berkelanjutan, dan berbasis kolaborasi),” pungkasnya.