Jakarta Insertrakyat.com – Menteri Dody Hanggodo mengatakan pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU – PR),  mendukung sistem pengelolaan sampah berkelanjutan “menyongsong” 2030 – 2045 Indonesia Emas.

“Sistem ini diharapkan mendorong kesehatan, iklim tangguh, dan ekonomi sirkular nasional,” kata Menteri PU – PR, Dody. di Jakarta, Sabtu, (14/6/2025) dikutip Anggyta Insertrakyat.com.

Menteri Dody menyebut, sistem pengelolaan harus menghasilkan energi bersih. “Transformasi ini perlu dipercepat. Volume sampah terus meningkat,” tegasnya.

Pembangunan Waste to Energy (WTE) aktif dilakukan PU – PR di berbagai daerah. Prinsip 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Recovery) juga terus dioptimalkan pemerintah pusat.

“Langkah lainnya yakni penyesuaian tarif listrik PLTSa agar investasi swasta tertarik. Kementerian membuka peluang melalui skema KPBU tanpa membebani anggaran negara,” kunci Menteri Dody.

BACA JUGA :  Menteri PU Dody Hanggodo Tinjau JTTS

Sebelumnya, dalam konferensi infrastruktur ICI 2025, Dirjen Cipta Karya turut menyampaikan pandangan. “Infrastruktur sampah harus terintegrasi, fleksibel, dan mengikuti sistem digital,” ujar Dewi pada suatu acara formal tersebut.

Dewi Chomistriana menyebut pemrosesan berbasis data menjadi prioritas hingga 2030. “Sampah bukan beban, tapi potensi sumber daya,” kata Dewi dalam diskusi tematik.

Dewi mengungkap hanya 49 persen permukiman terlayani sistem pengangkutan nasional.
“Dari 137 ribu ton harian, sebagian besar langsung ke TPA,” ungkapnya di catat pers.

Dewi menyebut skema pembiayaan KPBU, B2B, dan KSO terbuka untuk semua daerah. “Kolaborasi stakeholder membuka ruang investasi dan perluasan pembiayaan,” tandasnya.

Kendati demikian, Kementerian mendorong digitalisasi seperti E-Sampah dan teknologi Internet of Things. Beberapa inovasi antara lain Smart Waste Tracking dan konsep Extended Producer Responsibility.

BACA JUGA :  Investasi Pabrik Porang Menuai Sorotan DPRD Sinjai : Kekhawatiran Dampak Lingkungan

Kementerian juga menjalankan program reguler dan khusus dalam infrastruktur persampahan. Antara lain pembangunan TPA Regional, TPS-3R, PLTSa, dan Refuse Derived Fuel (RDF).

Warga Sinjai Berharap Daerahnya Diperhatikan dan Bupati -Wakil Bupati Dibantu Pusat.

Di Sulawesi Selatan, respons datang dari masyarakat Kabupaten Sinjai.
Syamsuddin, Rakyat Sinjai, berharap perhatian pemerintah pada daerahnya segera diwujudkan.

Pria kelahiran 1987 itu, juga menyinggung intisari dari struktur birokrasi. Tatkala [elegan], kata Syamsuddin alumni Unismuh, Fakultas sastra bahasa ini, bahwa, berdasarkan kaca mata retorika terkait dengan program “Asta Cita”, Bupati – Wakil Bupati Sinjai tentu perlu dukungan dari pusat agar agenda nasional dapat terwujud hingga menjangkau semua daerah, termasuk penanganan sampah di Sinjai.

BACA JUGA :  Ucapan Khusus Kades Sirajuddin Terkait LPPD dan LKPPD Desa Tongke-Tongke, Menarik Disimak!

“Lirik juga kami di Sinjai. Saya sangat berharap Pak Menteri memberikan perhatian untuk Sinjai,” ujar Syamsuddin, Sabtu (14/6) kepada INSERTRAKYAT.com di Sinjai.

Syamsuddin menilai langkah Menteri Dody bisa berdampak positif lebih luas, jika menjangkau daerah timur Indonesia khususnya Sinjai.

“Saya apresiasi terobosan Pak Menteri. Tapi, daerah Sinjai (seperti kami juga,-red), sampai saat ini menanti gebrakan nyata,” imbuhnya.

Menurut dia, sistem berkelanjutan hanya bisa terwujud jika seluruh wilayah diperhatikan secara seksama.

Dirinya lalu berharap agar pemerintah lekas memperbaiki sistem jaringan irigasi Kalamisu yang telah rusak selama tiga tahun dan TPA Terpadu dibangun/rehabilitasi, agar lumbung pangan dan masalah sampah dapat teratasi di Sinjai. “Inilah harapan rakyat,” pungkasnya.


(Anggyta / Supriadi ).