INSERTRAKYAT.COM, Jakarta, — Kementerian Pekerjaan Umum resmi menyelesaikan pembangunan jalan layang (elevated) di ruas Poros Maros–Bone, tepatnya di Tompo Ladang, Desa Padaelo, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Proyek ini menjadi langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan konektivitas, menekan angka kecelakaan, serta memperkuat pertumbuhan ekonomi wilayah timur Indonesia.
Jalur Poros Maros–Bone dikenal rawan kemacetan dan kecelakaan, khususnya di KM 90, akibat kondisi geometrik jalan yang tajam dan berliku. Untuk itu, pembangunan jalan layang menjadi solusi teknis yang dirancang sesuai standar keselamatan dan kenyamanan lalu lintas.
“Pembangunan ini tidak hanya memperbaiki geometrik jalan dan keselamatan, tapi juga mempercepat waktu tempuh dan menurunkan biaya logistik,” kata Menteri PU Dody Hanggodo kepada Insertrakyat.com di Jakarta, 1 Agustus 2025.
Proyek elevated ini dibangun oleh BBPJN Sulawesi Selatan sepanjang 1,624 km dan dilengkapi 2 jembatan sepanjang 400 meter. Nilai kontraknya sebesar Rp138,5 miliar, yang dibiayai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Fungsi utama jalan layang ini adalah menghilangkan tikungan tajam, memangkas waktu perjalanan, serta memperlancar distribusi barang dan jasa, terutama angkutan logistik yang menghubungkan Makassar–Bone dan kabupaten lain seperti Sinjai, Soppeng, Wajo, Kendari, hingga Kolaka.
Tak hanya menunjang mobilitas, ruas elevated ini juga digadang menjadi objek wisata baru, seiring letaknya yang berada di jalur menuju Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, serupa dengan ikon Kelok 9 di Sumatera Barat.
“Kami berharap ini jadi jalur aman, efisien, dan juga menarik dari sisi estetika serta ekonomi daerah,” masih kata Dody. Rampungnya proyek ini, Kementerian PU menegaskan komitmen #SigapMembangunNegeriUntukRakyat, menghadirkan infrastruktur yang tangguh, fungsional, dan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. (Anggyta).