Keterangan foto: Bupati Lebak, Muhamad Hasbi Asyik Jayabaya,. SH Sedang Menyampaikan Arahan Tekait Rapat Kerja Pada (HKTI).

LEBAK, INSERTRAKYAT.com – Rapat Kerja Cabang (Rakercab) I DPC Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Lebak digelar di Aula DPRD Kabupaten Lebak, Selasa, 17 Juni 2025. Kegiatan ini mengangkat tema “Meningkatkan Kapasitas Harkat, Martabat, dan Kesejahteraan Insan Tani, Penduduk Pedesaan serta Pelaku Agrobisnis Lainnya”.

Rakercab ini menjadi forum strategis bagi pengurus dan anggota HKTI untuk menyusun arah kebijakan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Lebak. Hadir dalam kegiatan ini Anggota Komisi IV DPR RI H. Arif Rahman, SH. (Dewan Pertimbangan HKTI Lebak), Forkopimda, perwakilan instansi, serta para pengurus dan anggota DPC HKTI Lebak.

BACA JUGA :  Menteri PU : Terobosan Hijau Swasembada Pangan Nasional, Prabowo Subianto Libatkan 1000 Burung Hantu

Bupati Lebak, Muhamad Hasbi Asydiki Jayabaya, SH. menegaskan bahwa Lebak dan Pandeglang merupakan daerah penghasil beras yang tidak bergantung pada suplai luar. Ia menyatakan perlu adanya alat dan sistem pengolahan agar produksi beras dapat meningkat ke kualitas premium dan memiliki nilai jual lebih baik.

Sementara itu, Ketua DPC HKTI Lebak, H. Dedi Jubaedi, S.Sos., menyampaikan penghargaan atas kehadiran para tokoh dan undangan. Ia menilai Rakercab menjadi kesempatan penting untuk menyatukan pandangan dalam memperkuat posisi petani di daerah.

Senapas dengan narasi, Anggota Komisi IV DPR RI, H. Arif Rahman, H. Arif Rahman, SH. menyampaikan perlunya program kerja HKTI yang langsung menyentuh kebutuhan petani. Ia mengajak seluruh elemen untuk mendukung langkah konkret yang membawa manfaat nyata di lapangan.

BACA JUGA :  GRIB Jaya SBD dan NTT Hadirkan Komisi IV DPR RI dalam Panen Raya Jagung dan Pembukaan 400 Hektar Lahan Tidur

Ia juga berharap ada terobosan yang dapat meningkatkan penghasilan petani sehingga berdampak langsung terhadap peningkatan ekonomi desa.

Rakercab I menempatkan peningkatan produktivitas pertanian sebagai fokus utama. Beberapa usulan mencakup pemanfaatan teknologi modern, distribusi pupuk dan pestisida berkualitas, serta pembenahan sistem irigasi secara teknis dan efisien.

Kebutuhan pelatihan bagi petani juga dibahas agar pemanfaatan teknologi berjalan tepat sasaran dan sesuai karakteristik pertanian lokal.

Selain produktivitas, isu pemasaran hasil tani juga menjadi sorotan. Rakercab menilai petani masih kesulitan mengakses pasar secara optimal. Solusi yang diajukan antara lain pembentukan kelompok tani mandiri, pemanfaatan platform digital, serta kemitraan dengan pelaku usaha.

BACA JUGA :  GRIB Jaya SBD dan NTT Hadirkan Komisi IV DPR RI dalam Panen Raya Jagung dan Pembukaan 400 Hektar Lahan Tidur

Isu kesejahteraan petani pun dibahas serius. HKTI Lebak menyuarakan perlunya dukungan kebijakan yang meliputi akses kredit ringan, stabilitas harga panen, serta penerapan program asuransi pertanian berbasis perlindungan hasil.

Rakercab I ditutup dengan komitmen untuk menjalankan hasil pertemuan secara konkret dan terukur. Evaluasi terhadap program kerja akan dilakukan berkala guna memastikan efektivitas dan dampak langsung bagi petani.

“Forum ini menjadi langkah awal menuju pembangunan sektor pertanian yang lebih tertata, efisien, dan memberi manfaat bagi petani Lebak,” ini kata Bupati Lebak. (Yans/Mhd Iqbal -Red)