TANJUNG PINANG, INSERTRAKYAT.COM– Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) alami penurunan signifikan dalam angka kemiskinan dan prevelensi stunting. Namun, berbanding terbalik dengan angka pengangguran.

Kepri, bahkan tercatat sebagai salah satu provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia.

Selain itu, indeks pembangunan Kepri juga menuai sorotan tegas dari Kementerian dalam negeri (Kemendagri). Sabtu, (3/5/2025).

Sebelumnya, informasi yang diperoleh Insertrakyat.com melalui Puspen Kemendagri. Berdasarkan, data terbaru, angka kemiskinan di Kepri tercatat 4,78 persen, lebih rendah dari rata-rata nasional sebesar 8,57 persen.

Kepri juga berhasil menurunkan angka stunting. Angka prevalensi stunting kini tercatat 16,8 persen, lebih rendah dari angka nasional yang mencapai 21,5 persen.

BACA JUGA Kolaborasi Dengan Jepang, BSKDN Unjuk Strategi Inovatif : Perbaikan Sanitasi dan Penurunan Stunting di Indonesia

Penurunan ini menunjukkan kemajuan dalam memastikan anak-anak di Kepri mendapatkan asupan gizi yang cukup.

Namun, di tengah capaian ini, masalah pengangguran terbuka masih menjadi perhatian utama. Tingkat pengangguran di Kepri mencapai 6,39 persen, lebih tinggi dari rata-rata secara nasional, ialah sebesar 4,91 persen.

Pengangguran yang tinggi adalah  kesenjangan dalam perekonomian daerah. Meskipun angka kemiskinan dan stunting menurun, pengangguran yang terus tinggi menuntut perhatian serius dari pemerintah daerah untuk menciptakan lebih banyak peluang kerja.

BACA JUGA: Pemerintah Jepang Dukung Implementasi WBE untuk Peningkatan Kualitas Sanitasi di Indonesia

Jum’at, kemarin, Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri, Yusharto Huntoyungo menegaskan bahwa pengangguran harus menjadi fokus utama dalam pembangunan. Ia mengungkapkan bahwa pengurangan pengangguran sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas sosial dan ekonomi Kepri.

“Menurunkan angka pengangguran adalah bagian dalam memastikan pembangunan Kepri berjalan sesuai harapan,” tegas Yusharto dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD Kepri 2025–2029.

BACA SELENGKAPNYA BSKDN Bahas Strategi Wastewater-Based Epidemiology untuk Penanganan Stunting

Perluasan lapangan kerja di sektor unggulan, terutama ekonomi kreatif, sangat penting dalam mengurangi pengangguran.

Yusharto menyoroti potensi ekonomi kreatif sebagai salah satu sektor yang dapat menyerap tenaga kerja dengan cepat. Ia menyarankan agar pemerintah Kepri meningkatkan dukungan untuk sektor ini, yang dapat membuka peluang kerja baru, sekaligus meningkatkan daya saing daerah.

Kepri juga menghadapi tantangan besar terkait inovasi daerah. Indeks Inovasi Daerah Kepri saat ini berada pada skor 50,33 persen, yang masih jauh dari target untuk mencapai skor di atas 60 persen pada tahun 2029.

Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan kapasitas inovasi di berbagai sektor untuk mendorong kemajuan ekonomi.

“Inovasi adalah kunci untuk membuka potensi ekonomi baru dan meningkatkan daya saing daerah. Kepri harus berinovasi lebih cepat untuk mempercepat pencapaian target pembangunan,” ujar Yusharto. Menurutnya, inovasi yang cepat dan tepat akan membantu Kepri bersaing dengan daerah lain dalam perekonomian digital dan industri kreatif.

Indeks Inovasi Daerah menjadi indikator penting dalam menentukan daya saing suatu daerah. Kepri harus fokus pada peningkatan inovasi di berbagai bidang, terutama yang berhubungan dengan teknologi dan industri kreatif, untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam hal perencanaan pembangunan, Yusharto menekankan pentingnya sinkronisasi antara kebijakan nasional dan daerah. RPJMD Kepri harus berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), sehingga pembangunan daerah dapat berjalan seiring dengan visi nasional Indonesia Emas 2045.

“Kebijakan pembangunan harus sejalan dari pusat hingga daerah untuk menciptakan hasil yang optimal. Kepri harus menjadi bagian dari proses ini,” kata Yusharto. Ia berharap agar kebijakan pembangunan daerah tidak hanya fokus pada pencapaian lokal, tetapi juga mendukung tujuan pembangunan nasional yang lebih besar.

BACA JUGA: Kemendagri Dorong Penanganan Kemiskinan Ekstrem hingga Tata Kelola Kewilayahan Pemprov Sulbar

Forum Musrenbang menjadi sarana penting untuk merumuskan strategi pembangunan yang lebih baik. Forum ini memungkinkan dialog antara berbagai pihak untuk menyepakati isu prioritas dan langkah-langkah strategis dalam pembangunan daerah. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

“Musrenbang adalah forum yang harus dimanfaatkan secara maksimal untuk merencanakan masa depan Kepri. Kolaborasi antar pihak menjadi kunci utama untuk mencapainya,” imbuh Yusharto.

Forum ini juga berfungsi untuk menyusun solusi bagi tantangan utama yang dihadapi Kepri, seperti pengangguran dan ketimpangan sosial.