Makassar, InsertRakyat.com — Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan telah merilis data ekspor – impor Provinsi Sulawesi Selatan untuk evaluasi periode Mei 2025.

“Ekspor Sulsel senilai 129,37 juta dolar Amerika Serikat, menurun 21,75 persen dibandingkan Mei 2024. Untuk Impor senilai 78,42 juta dolar AS, naik tipis yakni 2,61 persen dibanding Mei 2024,” bunyi keterangan resmi BPS Sulsel yang disampaikan oleh Kepala BPS Sinjai Syamsuddin, kepada Insertrakyat.com, dikutip, Senin, (7/7/2025).

Perkembangan Ekspor dan Impor Sulsel, Mei 2025. Sumber: BPS Sulsel/foto.

Diketahui, sebelumnya, data tersebut disampaikan Kepala BPS Sulawesi Selatan, Aryanto, dalam rilis resmi pada Selasa, 1 Juli 2025 yang diikuti secara daring oleh semua unsur Kantor BPS kabupaten/kota se-Sulsel, sebagai bagian dari pelaporan statistik bulanan.

BACA JUGA :  AHY Buka Indonesia Maritime Week 2025, Dorong Laut Jadi Masa Depan Bangsa

“Penurunan ekspor pada Mei 2025, terutama dipengaruhi oleh turunnya kinerja ekspor komoditas utama non-migas, seperti bijih logam dan nikel, yang merupakan andalan ekspor Sulsel,” kata Aryanto di Kantor BPS Sulsel, yang memimpin agenda tersebut.

Aryanto menegaskan bahwa Ekspor bulan Mei juga menurun 5,51 persen dibanding bulan sebelumnya 1,2,3 dan bulan 4  (April).

Selain itu, ia menjelaskan bahwa, adapun jumlah keseluruhan ekspor Sulsel Januari–Mei 2025 mencapai 664,26 juta dolar AS, turun 17,92 persen dibanding masa yang sama, tahun 2024. Komoditas utama yang diekspor tetap didominasi kelompok bijih logam, terak dan abu dengan sumbangan 33,24 persen terhadap total ekspor. Kemudian nikel, hasil pertanian, serta produk olahan lainnya.

BACA JUGA :  BPS Sulsel Ulas Penyebab TPK Hotel Berbintang Turun di Tahun 2025

Dari sisi negara tujuan, Tiongkok masih menjadi mitra dagang terbesar, yang menyerap 53,92 juta dolar AS, setara 41,69 persen dari total ekspor Sulsel pada Mei 2025. Di samping itu, India dan Jepang termasuk pasar utama ekspor provinsi ini.

Sementara impor Sulsel pada Mei 2025, mayoritas dari Muangthai, Tiongkok dan Malaysia. Komoditas impor utama mencakup mesin dan peralatan mekanik, bahan kimia, serta produk industri pengolahan.

BACA JUGA :  Kantor BPS Sinjai Dalam Kegiatan Survei VHTL untuk Tingkatkan Data Akomodasi

“Peningkatan nilai impor mengindikasikan naiknya kebutuhan bahan baku dan barang modal di dalam negeri, khususnya sektor industri dan perdagangan,” jelas Aryanto.

Aryanto menyarankan agar pemerintah meningkatkan Strategi jangka menengah dan panjang untuk memperkuat fondasi ekspor daerah. “Memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan daya saing produk ekspor sangat penting dalam menghadapi perubahan dan tantangan perdagangan global,” jelasnya.

“BPS Sulsel akan terus menyediakan data statistik yang akurat dan berkala, untuk mendukung perumusan kebijakan ekonomi daerah,” kuncinya.


Laporan: Amrullah Andi Faisal.

Editor: Bahtiar