SINGAPUR,– Penyalahgunaan narkoba masih menjadi masalah global dengan dampak sosial yang serius.

Korban terus berjatuhan akibat kecanduan, overdosis, hingga tindak kekerasan terkait.

Singapura menetapkan Jumat ketiga bulan Mei sebagai Hari Korban Narkoba (Drug Victims Remembrance Day).

Tahun ini, peringatan digelar di Suntec City Convention & Exhibition Centre, Jumat (16/5), acara berlangsung apik sampai selesai.

Acara dihadiri oleh Kepala Badan Narkotika Nasional RI, (BNN RI), Komjen Pol. Marthinus Hukom.

BACA JUGA :  BNN Ungkap Narkoba Senilai Rp1 Triliun, Kemensos Beri Sinyal Manis

Upacara dibuka langsung oleh Menteri Hukum dan Dalam Negeri Singapura, K. Shanmugam.

Dalam pernyataannya, Shanmugam menyoroti meningkatnya kasus narkoba di kalangan remaja.

Ia menyebut dua remaja berusia 16 dan 18 tahun meninggal karena dugaan overdosis.

Kasus tersebut terjadi pada Januari 2025 dan masih dalam penyelidikan pihak berwenang.

Menurut Shanmugam, jumlah korban memang belum banyak, tetapi tren usia makin mengkhawatirkan.

“Tahun lalu pelaku kekerasan termuda yang ditangkap berusia 13 tahun,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Kepala BNN RI Ajukan Tambahan Anggaran Rp1,14 Triliun Untuk Tahun 2026

Data menunjukkan lebih dari separuh pelaku kekerasan baru berusia di bawah 30 tahun.

Dikutip Insertrakyat.com, bunyi pres rilis Biro Hukum dan Humas BNN RI, pada Sabtu, (17/5), disebutkan dengan tegas, Kepala BNN RI mengikuti rangkaian peringatan, termasuk menyalakan lilin penghormatan.

Ia juga mengheningkan cipta bersama tamu undangan sebagai bentuk solidaritas regional.

Kehadiran BNN RI menegaskan posisi Indonesia dalam kerja sama regional antinarkoba.

BACA JUGA :  Klaim Oknum Kades Terlibat, Mendes dan BNN Bergerak : Bersihkan Desa dari Narkoba

Acara juga menampilkan film pendek Remember Us tentang kisah nyata korban narkoba.

Film tersebut menggambarkan dampak luas narkoba yang merenggut ratusan ribu nyawa.

Hari Korban Narkoba di Singapura menjadi momen refleksi bagi banyak negara di Asia.

Peringatan ini mempertegas pentingnya kolaborasi dalam pencegahan dan rehabilitasi.

BNN RI terbuka terhadap penguatan kerja sama lintas negara dalam upaya pemberantasan narkoba. (Adv).