InsertRakyat.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar aksi demonstrasi pada Kamis, 20 Februari 2025, di Jalan A.P. Petarani, Makassar.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan pemerintah yang memangkas anggaran di sektor pendidikan dan kesehatan, yang dinilai merugikan masyarakat.
Hasrul, Presiden Mahasiswa UNM, menyatakan bahwa aksi ini merupakan respons atas kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro-rakyat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami menolak keras pemangkasan anggaran di bidang pendidikan dan kesehatan. Kebijakan ini hanya akan memperburuk kualitas hidup masyarakat, terutama yang bergantung pada layanan publik,” tegas Hasrul.
Ia juga mengkritik program makan bergizi gratis yang dianggap tidak efektif dan justru menguras anggaran negara.
“Program ini tidak tepat sasaran dan malah menyebabkan pemotongan anggaran di sektor-sektor penting. Kami mendesak pemerintah untuk mengevaluasi ulang program ini dan mencabut Inpres No. 1 Tahun 2025,” tambahnya.
Selain isu pemangkasan anggaran, BEM UNM juga menyuarakan beberapa tuntutan lain, di antaranya:
- Pendidikan Gratis dan Berkualitas: Menuntut pemerintah untuk memastikan akses pendidikan yang terjangkau dan berkualitas bagi seluruh rakyat.
- Tolak Program Nasional yang Tidak Pro-Rakyat: Menolak kebijakan nasional yang dinilai tidak berpihak pada kesejahteraan masyarakat.
- Tunjangan Kinerja Tenaga Pendidik: Mendesak pemerintah segera menyalurkan tunjangan kinerja yang masih tertunda bagi tenaga pendidik.
- Tolak RUU Minerba: Menentang Rancangan Undang-Undang Mineral dan Batubara yang dinilai merugikan lingkungan dan masyarakat.
- Sahkan RUU Perampasan Aset: Mendesak percepatan pengesahan RUU Perampasan Aset untuk memerangi korupsi.
Aksi ini diharapkan menjadi pengingat bagi pemerintah agar lebih memperhatikan aspirasi rakyat, khususnya di sektor pendidikan dan kesehatan, yang merupakan pilar penting dalam pembangunan bangsa.
Editor : Supriadi Buraerah